RATS, Kenalkan Airsoft Gun pada Publik

Read Time:1 Minute, 46 Second


Suasana Balai Pusat Pengembangan Teknologi Pertanian, Serpong terlihat mulai menegangkan jelang pergantian sore hari.“Hit!!” teriak seorang berkostum tentara Amerika saat ditembak oleh musuhnya dengan menggunakan replika senjata api. Sebelum perang, mereka pun menyusun strategi demi mengalahkan musuhnya.

Hal itulah yang biasa dilakukan oleh klub Resimen Airsoft Tangerang Selatan (RATS) di sela waktu berkumpul. Klub yang berada di bawah naungan Persatuan Olahraga Airsoft gun Indonesia (Porgasi) ini, bertujuan untuk mewadahi orang yang tertarik dengan permainan airsoft gun melingkupi kota Tangerang Selatan.

Berawal dari hobi bermain airsoft gun Ferry dan para pecinta airsoft gunmembentuk perkumpulan airsofter di kota Pamulang, tempat tinggalnya. Segala kegiatan telah dilakukan dari kumpul bareng serta membuka forum diskusi di situs internet Kaskus, klub ini juga banyak diminati oleh para pemuda.

Klub yang dibentuk pada tanggal 6 Januari 2011 ini, dibina oleh Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ferry Setiawan dan Direktorat Polisi Udara Baharkam Polisi Republik Indonesia (Polri). Perkumpulan yang tergabung dalam Spring Airsoft gunner Indonesia (SAG-ID), juga turut mengikuti berbagai kejuaraan. “prestasi baru kami, menjuarai lomba tembak reaksi tactical shoot off,” tutur salah seorang anggota RATS, Agessa Adullah Muksid, Minggu (29/3).

Syarat untuk bermain airsoft gun, lanjut Ages, menggunakan sepatu, celana panjang, serta kacamata pelindung yang tahan terhadap benturan proyektil Ball Bearing (BB). Menurutnya, hal tersebut dilakukan demi meminimalisir cidera dari pemain.

Saat ini, 75 orang tercatat sebagai anggota RATS dengan anggota aktif sekitar 35 orang. Walaupun, anggota klub ini terbatas, mereka tetap melanjutkan agenda pertemuan rutin setiap minggunya.

Bukan Senjata
Minimnya pengetahuan publik mengenai permainan ini membuat airsoft gun dianggap berbahaya. Pernyataan itu diamini pula oleh Ages, menurutnya, klubnya sering menjadi kambing hitam oleh berbagai pemberitaan media yang tidak bertanggung jawab.

Ia menjelaskan, banyak oknum salah menilai mengenai permainan ini. Airsoft gun tidak berbahaya karena yang ditembakkan hanya sebuah bola plastik berukuran 6 milimeter yang tidak bisa menghancurkan benda, kaca, atau melukai orang.“Salah besar jika publik menyebut mainan ini berbahaya,” kata Ages.

Tidak hanya itu, menurut Ages, airsoft guntidak dapat dimodifikasi menjadi senjata api. “Penggunaan orange tip (cat orange pada ujung laras) di replika mainan itu, yang memberikan perbedaan antara senjata api dan mainan ini,” tutupnya.

 Rizky Rakhmansyah

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Potret Pemanfaatan Air Hujan
Next post Darurat Industri Tambang