Kupas Jurnalistik dalam JourARTlism

Read Time:1 Minute, 28 Second

Jika anda tidak memiliki kebiasaan yang berguna, maka anda tidak akan bisa menulis. Demikian dikatakan Penulis Buku Agama Saya Adalah Jurnalisme, Andreas Harsono dalam pelatihan jurnalistik LPM Diamma Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) (UPDM(B)), Rabu (16/9).


Acara yang bertajuk JournARTlism: There is an ART in Journalism merupakan pelatihan jurnalistik ke sembilan yang dilaksanakan pada 16-17 September. Menurut Ketua Pelaksana, Ledya Maulidina, kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan LPM Diamma yang diadakan sejak 2006.

Pada kesempatan kali ini, LPM Diamma menghadirkan empat pembicara. Di antaranya, Mosista Pambudi (Kepala Workshop Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara), Andreas Harsono (Wartawan Senior dan Penulis Buku Agama Saya Adalah Jurnalisme), Kiagus Aulianshah (Ilustrator Majalah Detik), dan Michael Tjandra (News Anchor).

Pelatihan jurnalistik yang diadakan di Museum Nasional ini terbagi dua sesi. Sesi pertama, seminar tentang foto jurnalistik dibahas oleh Mosista Pambudi. Moses, biasa ia disapa, menjelaskan, perbedaan foto jurnalistik dengan foto biasa terletak pada caption. “Yang terpenting bukanlah apa yang kita lihat, tapi bagaimana cara kita melihat,” ungkapnya.

Setelah peserta mendapat materi mengenai foto jurnalistik, mereka pun mendengarkan materi tentang penulisan yang disampaikan Andreas Harsono. Menurutnya, di Indonesia banyak wartawan yang belum menguasai penulisan jurnalistik. Hal itu, sambung Andreas, dikarenakan tidak ada sarana prasarana yang baik.

Tak hanya seminar, peserta juga mendapat workshop penulisan di pelatihan jurnalistik ini. Dalam hal ini, Andreas Harsono ditunjuk langsung untuk menilai hasil tulisan.

Sebagai ketua pelaksana, Ledya menuturkan, pelatihan jurnalistik ini terbuka untuk umum. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan LPM Diamma pada masyarakat. “LPM Diamma akan mengenalkan hal yang unik terkait jurnalistik melalui acara ini,” kata Mahasiswi Fakultas Ekonomi UPDM(B).

Menurut salah satu peserta, Fatria Rinaldi, acara ini menarik karena peserta diajari untuk praktik langsung di lapangan. “Saya mengenal jurnalistik dari pelatihan ini,” tutup mahasiswa Fakultas Komunikasi UPDM(B).

DP

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Kritik Dua Arah atas LSC dan Kontra-LSC
Next post LPM Didaktika Siap Hadapi Tuntutan Andri