Jejak Calon Peserta Jejal Timur Tengah

Read Time:2 Minute, 23 Second

                                       

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama kembali membuka seleksi beasiswa  dan non-beasiswa Strata 1 (S1) di pelbagai perguruan tinggi di Timur Tengah. Seperti halnya, Mesir, Libanon, Maroko, dan Sudan. Untuk mendapatkan perguruan tinggi di Timur Tengah sebagian besar berasal dari lulusan Madrasah Aliyah dan pondok pesantren.

Selain itu, Beasiswa pendidikan di pelbagai perguruan tinggi di Timur Tengah melakukan sebuah program Memorandum of Understanding (MoU). Dalam bidang pendidikan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Mesir, Sudan, Maroko, dan Lebanon. Tujuan Kementerian Agama kembali membuka seleksi beasiswa tak lain menyaring para calon peserta untuk menerima universitas Timur Tengah.

Tak hanya itu, Para calon peserta yang akan mendaftarkan diri harus memberikan berkas ke Universitas Islam Negeri yang tersebar di berbagai daerah di antaranya, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Alauddin Makassar, dan lain lain. Setelah itu, para calon peserta mesti mengikuti ujian tertulis dan  ujian lisan.

Salah seorang yang berasal dari Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan Jawa Barat, Siti Ainul mengungkapkan untuk mendaftarkan diri ke Timur Tengah mesti memiliki persiapan matang. Sebab, ditahun sebelumnya ia telah mencoba tes di UIN Yogyakarta. “Saya ingin mencoba kembali mengikuti tes di UIN Jakarta,” ujarnya, Selasa (15/5)

Sama halnya dengan Ainul, peserta yang berasal dari Universitas Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), Afifah Umli mengatakan ketika mendengar kabar dengan adanya seleksi beasiswa non beasiswa ke Timur Tengah, Ia mencoba mengikuti seleksi ujian di UIN Jakarta. “Saya memilih Uin Jakarta sebagai lokasi tes tak lain karena persentasi kelulusan lebih besar di Uin Jakarta,” tuturnya, Selasa (15/5)

Menurut salah satu peserta yang datang dari Pondok Pesantren Riyadus Shalihin, Ikrima mengungkapkan alasan mengikuti tes Timur Tengah tak lain untuk memperdalam pengetahuan ilmu agama. “jika saya diterima di Timur Tengah, saya akan berusaha semaksimal mungkin dan menemukan teman baru.” imbuhnya, Selasa (15/5).

Dari kutipan fdi.uinjkt.ac.id/timteng, Sejumlah calon peserta yang mendaftar mencapai 9738 orang. Diantaranya, UIN Jakarta mencapai 3235 orang, UIN Bandung mencapai 938, UIN Yogyakarta mencapai 1119,  UIN Makassar mencapai 647, UIN Sumatera Utara mencapai 458 orang, UIN Riau 778, UIN Palembang 317, UIN Banjarmasin 250, UIN Surabaya 1283 orang, UIN Banda Aceh mencapai 565, dan Pondok Pesantren Darussalam Gontor 148 orang.

Namun, para calon peserta yang mengikuti ujian tertulis dan ujian lisan lebih memilih UIN Jakarta ketimbang UIN Bandung, UIN Yogyakarta, UIN Surabaya. Pasalnya, calon peserta UIN Jakarta telah mencapai 3235 orang. Peserta yang mengikuti ujian di UIN Jakarta berasal dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain itu, ujian telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Mei dari jam 08.00 hingga selesai.
SR

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Sambut Asian Games, Indonesia Adakan Parade
Next post Ragam Kendala KKN Internasional