Tak banyak yang tahu, Pasar Kaget dekat Kampus Dua UIN Jakarta sudah beroperasi sejak lama. Pasar yang buka hanya pada Hari Minggu pagi menyajikan berbagai jenis dagangan.
Pasar Kaget yang berlokasi di Jalan Kertamukti, Ciputat Timur, Kampus Dua Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menarik minat pengunjung. Pasar yang hanya ada di hari Minggu ini, mulai buka pada pukul enam pagi hingga dua belas siang. Dagangan yang dijual pun beragam, mulai dari makanan, perabotan rumah tangga, pakaian hingga kebutuhan primer maupun sekunder lainnya.
Fitri, pedagang kerudung menjelaskan, pasar kaget sudah ada sejak lama dan ia sendiri sudah berjualan sejak 2017 lalu. Ia juga mengatakan, letaknya yang strategis dengan wisata—Situ Gintung dan kampus, menjadi tempat yang cocok untuk sekadar melepas lelah. “Karena dekat dengan Situ Gintung, jadi banyak yang datang setelah mereka selesai berolahraga,” kata Fitri, Minggu (26/2).
Tak hanya Fitri, Sutoyo salah satu pedagang perabotan rumah tangga mengatakan sudah berjualan sejak ia masih muda. Awal ia berjualan di pasar kaget tersebut karena melihat banyak pedagang yang menggelar dagangannya. “Awalnya sedikit yang berjualan, lama-kelamaan jadi banyak juga yang berjualan di sini,” ujar Sutoyo, Minggu (26/2).
Lanjut Sutoyo, dirinya mulai menggelar dagangannya sejak pukul enam pagi, ia juga menyampaikan pasar ini ramai antara pukul sepuluh hingga pukul dua belas siang. “Dari jam sepuluh sampai jam dua belas juga masih ramai,” jelas Sutoyo.
Mahasiswa UIN Jakarta Jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos) semester dua, Selvyanti mengaku dirinya tidak mengetahui akan keberadaan Pasar Kaget tersebut. Ia mengatakan, baru mengetahui pasar kaget itu setelah diwawancarai oleh pihak Institut. “Aku sebelumnya tidak tahu kalau ada pasar kaget, karena aku sendiri kurang eksplor hal-hal yang ada di luar Kampus,” jelas Selvyanti, Minggu (26/2).
Hal sebaliknya dituturkan oleh Anggita, mahasiswa Jurusan Akuntansi semester dua. Dirinya mengaku sudah mengetahui Pasar Kaget itu sejak diberitahu oleh teman satu indekosnya. Anggita juga menjelaskan, yang menarik dari pasar tersebut selain banyaknya penjual makanan, ada juga yang menjual pakaian bekas dengan kualitas masih layak pakai. “Lumayan menguntungkan buat anak indekos, karena dapat harga miring tapi kualitasnya oke,” jelas Anggita, Minggu (26/2).
Salah satu pengunjung pasar, Annisa, mengatakan para pengunjung biasa berdatangan sejak pukul tujuh pagi. Keadaan pasar yang ramai membuat para pembeli saling berdesakan satu sama lain. “Keadaan yang ramai membuat pengunjung susah untuk bergerak,” kata Annisa, Minggu (26/2).
Wardhia, pengunjung lainnya mengatakan alasannya datang ke Pasar, karena banyak berbagai jenis jajanan terutama makanan pokok, Wardhia sering membeli lauk matang untuk sekadar sarapan pagi. “Biasanya beli makanan buat sarapan, juga buat lauk makan,” tutur Wardhia, Minggu (26/2).
Reporter : DR
Editor : Ken Devina