Read Time:1 Minute, 18 Second
Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI) melakukan demonstrasi di depan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta, Senin (21/10). Aksi tersebut berisi penolakan terhadap pemilihan umum 2014 dan penolakan terhadap forum jual beli Internasional World Trade Organization (WTO) di Bali.
Dalam aksinya, mereka menolak pemilu 2014 karena banyak kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat. Selain itu, mereka juga menyebutkan bahwa tujuan pemilu bukan lagi untuk menyejahterakan rakyat, tapi untuk kepentingan pribadi dan partai pemegang kekuasaan.
Menurut mereka pemilu hanya melahirkan pemimpin yang oportunis. Dalam orasinya mereka meneriakkan, “Apapun produk pemilu 2014, hobinya adalah korupsi, menjual Indonesia, dan membohongi rakyat.”
Ketika ditemui seusai demonstrasi, Ketua GPPI, Maharani Dian Pertiwi menyatakan, penolakannya terhadap pemilu 2014. Menurutnya kiblat demokrasi saat ini adalah Amerika yang hanya melahirkan pemimpin yang dinilai dari kuantitas suara dan modal tanpa menitikberatkan gagasan serta kualitasnya.
Menurut Dian, pemilu telah gagal ketika sistem pemerintahan tidak pro terhadap rakyat. Baginya, pembuatan kebijakan saat ini bisa diselundupi untuk menitipkan kepentingan investor asing yang tidak pro rakyat.
Ia juga menambahkan, dilakukannya pemilu bagai membeli kucing dalam karung. Menurutnya, orang-orang yang ikut pemilu adalah mereka yang memiliki modal besar.”Masih banyak figur yang tidak punya modal untuk ikut pemilu, tapi berjiwa nasionalis, pro rakyat dan tidak terekspos oleh media,” paparnya.
Selain penolakan terhadap pemilu 2014, demonstrasi mereka kali ini juga menolak adanya WTO di Bali karena dalam WTO banyak perjanjian yang jika dilihat dari sejarahnya merupakan proses liberalisasi. “WTO hanya menguras sumber daya alam dan sumber daya manusia di Indonesia,” ujar Dian. (Gita Nawang Sari E.P)
Happy
0 %
Sad
0 %
Excited
0 %
Sleepy
0 %
Angry
0 %
Surprise
0 %
0
0
Average Rating