Sesi Tanya Jawab Tak Ada, Mahasiswa Kecewa

Read Time:1 Minute, 49 Second

Tak ada sesi tanya jawab dari peserta kepada calon presiden dan wakil presiden dalam debat kandidat Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)/ Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Fakultas Ushuluddin (FU) 2015 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Membuat beberapa mahasiswa walk out dari ruang debat di Aula Serbaguna lantai 4 FU. Mereka menilai debat tahun ini tidak mementingkan aspirasi calon pemilih.
Menurut salah satu peserta,  Sureza Sulaiman, walk out yang ia dan mahasiswa lainnya lakukan karena menilai mekanisme debat tak sesuai dengan harapan mahasiswa. Ia pun menyesalkan tindakan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) FU dan moderator yang tidak menyediakan sesi tanya jawab bagi peserta.
Lebih lanjut, Sureza merasa waktu yang diberikan KPPS FU kepada kandidat untuk menyampaian visi dan misi sangat minim. Hal tersebut berimbas pada kurang maksimalnya pemaparan dari kandidat agar dapat dimengerti mahasiswa. “Ini bukan debat, debat sekarang cemen. Padahal calon pemilih ingin bertanya banyak hal terkait visi dan misi calon,” ujarnya, Rabu (16/12).
Menanggapi demikian, Ketua Koordinator KPPS FU Anggi Yustravika Fikri. Ia menjelaskan telah terjadi kesalahan komunikasi antara KPPSFU selaku operator pelaksana dengan mederator. Musabab utamanya ialah moderator memakai Term of Reference (TOR) dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusatUIN Jakarta, bukan mengacu pada susunan acara yang dibuat KPPS FU. Sedangkan dalam susunan acara yang dibuat KPPS FU jelas tertulis adanya sesi tanya jawab untuk peserta.

Ia menambahkan, meski KPU pusat sudah membuat TOR untuk debat kandidat. Sebenarnya, lanjut Anggi, KPPS Fakultas juga memiliki kewenangan mengubah mekanisme dalam debat HMJ/HMPS. ”Nyatanya moderatorkan pakai TOR KPU pusat yang jelas enggak ada sesi pertanyaan peserta,” jelasnya, Rabu (16/12).
Selaku mederatordebat, Tien Rahmatin menyadari terjadi perbedaan antara TOR KPU dengan susunan acaraKPPS FU. Mulanya Tien ingin mengacu pada susunan acara. Namun ketika debat akan dimulai panitia justru memberikan TOR dari KPU pusat kepadaTien. Saya menyayangkan panitia tidak mampu memadukan TOR KPU dengan susunan acara,ucapnya, Rabu (16/12).

Terlebih, ia pun hanya mengetahui terdapat empat sesi acara dalam TOR KPU. Antara lain pembacaan visi dan misi, tanggapan dari panelis, debat antar kandidat, dan losing stetment. Sementara itu, dalam susunan acara dari KPPS hanya tiga sesi, yaitu pertama pertanyaan dari panelis, kedua, pertanyaan dari peserta, ketiga, debat antar kandidat.

Z

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Efektivitas Google Classroom
Next post Teknologi Tak Mampu Tandingi Kuasa Tuhan