II
Read Time:1 Minute, 43 Second
Gempa berkekuatan 7,4 SR kembali mengguncang Palu dan Donggala pada Jum’at (8/9). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyatakan gempa bumi yang terjadi di Donggala dan Palu bersumber dari sesar Palu Kuro. Tak hanya gempa, tsunami pun melanda Palu yang menyebabkan ribuan korban jiwa. Sebelumnya, wilayah sekitar Palu pun pernah dilanda tsunami akibat sesar itu.
Hinga saat ini tercatat sebanyak 1.374 korban tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa yang berujung tsunami. Pembaruan data-data korban tewas dan luka-luka terus dilakukan karena kemungkinan jumlah korban bertambah. Mendengar kabar tersebut, Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan (KMPLHK) Kembara Insani Ibnu Battutah (RANITA) berinisiatif melalukan perjalanan menuju Palu menjadi relawan kemanusiaan.
Alhasil, RANITA mengirim 4 relawan untuk diberangkatkan atas dasar kemanusiaan, acara pelepasan relawan pun dilaksanakan di depan Gedung Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Rabu (3/10).
Mengingat banyaknya korban jiwa yang segera membutuhkan Tim Evakuasi, akhirnya RANITA mengirim 4 relawan. Dua Relawan diambil dari Tim Search and Rescue (SAR) RANITA yang memang sudah terlatih menghadapi evakuasi bencana.
Mengenai keberangkatan, Ketua Posko Ranita Dewita Alifah Firyal menuturkan, RANITA mengirim relawan sesuai kapasitas yang dibutuhkan disana. Korban jiwa yang semakin hari terus bertambah membuat RANITA harus segera mengirim tim SAR yang sudah terlatih evakuasi bencana. “Kita melihat dari segi kemampuan, kapasitas dan skill sebelum mengirim relawan,” ungkapnya, Rabu (3/10).
Acara pelepasan Tim Relawan dihadiri oleh Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta Yusron Razak. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi respon cepat RANITA akan bencana yang terjadi. Ramai media memberitakan, RANITA langsung mengajak pimpinan dan jajaran kemahasiswaan untuk berunding perihal keberangkatan RANITA. Yusron berpesan untuk menolong korban tanpa adanya diskriminatif, siapapun korban yang membutuhkan bantuan harus segera ditolong. “Niat RANITA baik untuk membantu, tetapi keselamatan kalian yang utama bagi kami,” ujarnya, Rabu (3/10).
Salah satu relawan yang diberangkatkan, Abdurrahman Heriza menuturkan, seluruh anggota RANITA semuanya berpengalaman. Pendidikan RANITA mengajarkan untuk harus siap siaga menjadi relawan dalam setiap keadaan. “Selalu menjaga diri sendiri tetap aman, dan membantu demi urusan kemanusiaan ialah tujuan utama RANITA,” tuturnya, Rabu (3/10).
Average Rating