Pengaruh Game Online

Read Time:1 Minute, 59 Second


Perkembangan teknologi di Era sekarang yang semakin pesat. Berbagai kemajuan teknologi dapat kita nikmati dengan mudah. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, komunikasi antar manusia semakin mudah dengan berbagai alat dan sarana yang ada. Salah satunya sarana untuk penyegaran, seperti bermain Game Online.

Tak hanya itu, dengan kemajuan teknologi yang semakin meranjak telah mengembangkan sebuah game online diberbagai Negara. Hal ini terlihat dari beberapa penelitian di sejumlah Negara Eropa dan Asia. Game online ini cenderung kepada sebuah permainan yang berbasis elektronik media visual untuk dimainkan  di dalam suatu jaringan.

Game online sendiri mempunyai daya tarik masing-masing, yang bisa melatihkan dalam kemampuan konsentrasinya. Seperti halnya game The Sims, Clash of Clans, danTebak Gambar.  Akan tetapi, jika dimainkan game online dalam jangka lama, akan mengakibatkan kefatalan psikologis.

Hal ini lah yang menjadi penyebab kesehatan fisik memburuk dan mengutamakan game online daripada kehidupan sosialnya. Alhasil, kegembiraan, tantangan, kepuasan, kekebasan, dan prestasi akan termakan oleh permainannya.

Hasil penelitian oleh pusat studi Standford University School of Madicine pada tahun 2008, menunjukkan bahwa 90,6% dari pecandu game online yang  mudah kecanduan adalah laki-laki ketimbang perempuan.

Bahkan, dari Penelitian yang dilakukan oleh David G. Fassler menyatakan 39.1% dari sampel yang berusia 17-24 tahun mengalami depresi. Lebih dari 25% remaja akan mengalami depresi yang serius sewaktu menginjak usia yang ke-18 tahun.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kecanduan bermain game sebagai salah satu gangguan mental. Bedasarkan dokumen klasifikasi penyakit internasional ke-11 (International Classified Disease/ICD) yang dikeluarkan WHO  adalah gangguan yang dinamai gaming disorder.

Word Health Organization (WHO) menyebutkan juga bahwa remaja yang kecanduan game online termasuk dalam tiga kriteria yang diterapkan, yaitu membutuhkan permainan daya menarik dari lingkungan, kehilangan kendali, dan tidak perduli dengan kegiatan lainnya.

Maka dari itu, Kecanduan game online akan lupa dengan hubungan sosial demi bermain game, kehilangan ketertarikan dengan aktivitas, menjadikan game sebagai tempat pelarian, dan terus bermain tanpa memperdulikan dampak yang akan diterimanya.

Berdasarkan dari WHO cara menyembuhkan gangguan gaming disorder mesti dilakukan psikiater selama kurang lebih 12 bulan. Jika, gangguan yang terjadi sudah sangat parah, pengobatan akan semakin lama.

Oleh sebab itu, peran siapakah yang sangat berpengaruh dalam hal ini? Orang tua, guru, lingkungan, atau gamers itu sendiri? Karena masa depan para remaja tergantung pada diri mereka. Jika mereka kehilangan semangat dalam hidupnya, yang disebakan  ketertarikan dengan game online. Maka hal itu berdampak besar bagi masa depannya.

HA

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Peduli Palu, UIN Jakarta Kirim Relawan Kemanusiaan
Next post Wujudkan Cinta Untuk Bahasa Arab