Fasilitas parkir yang kurang memadai di Gedung Perpustakaan Utama UIN Jakarta menimbulkan banyak keluhan dari para mahasiswa. Meski begitu, pihak kampus tetap menginginkan tempat parkir tersebut dimanfaatkan sebagai fasilitas utama.
Perpustakaan Utama menjadi pilihan petugas parkir untuk menampung kendaraan mahasiswa di Kampus Satu Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Berdasarkan pantauan Institut, saat pagi hari, petugas parkir dengan sigap mengarahkan kendaraan bermotor untuk parkir di Gedung Perpustakaan Utama. Meski begitu, tak sedikit mahasiswa yang mengeluhkan fasilitas parkir di Gedung tersebut.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Jurnalistik Surya Mahmuda mengeluhkan fasilitas parkir yang ada di Gedung Perpustakaan Utama. Surya sangat menyayangkan masih kurang memadainya fasilitas parkir yang tersedia.
Surya menjelaskan, jalur masuk yang hanya satu arah membuat tempat parkir tersebut menjadi rawan terjadi kecelakaan. Selain itu, lanjutnya, dibuatnya atap yang pendek juga menyulitkan orang yang berpostur tinggi untuk mobilisasi. “Dampak positifnya, motor parkir di satu titik sehingga terkontrol oleh petugas parkir. Sedangkan dampak negatifnya banyak debu dan sangat sempit,” tutur Surya, Senin (24/10).
Mahasiswa Prodi Agribisnis Gema Anugrah Pratama juga menjadi pihak yang memarkirkan kendaraannya di gedung tersebut. Gema mengeluhkan, banyak kendaraan yang diparkirkan dengan sangat berdempetan hingga mengakibatkan lecet pada body motor.
Meski begitu, dirinya sangat mengapresiasi kinerja petugas parkir yang selalu mengarahkan tempat parkir, sebab tak jarang banyak mahasiswa yang kesulitan mencari lahan parkir kala pagi hari. “Jika dilihat dari fungsinya, membuka lahan parkir di Gedung Perpustakaan tentu memberikan dampak positif sebab tempat parkir bertambah,” kata Gema, Senin (24/10).
Supervisor Green Parking Yandi juga menyadari terdapat banyak kekurangan pada tempat parkir di Gedung Perpustakaan Utama. Namun, lanjutnya, pihak kampus tetap menginginkan tempat parkir tersebut dimanfaatkan oleh pengguna parkir sebagai fasilitas utama. Sebab kata Yandi, pihak kampus meminta agar area sekitar Rektorat hingga Gedung Tarbiyah steril dari kendaraan motor.
Mengarahkan mahasiswa untuk parkir di gedung tersebut saat pagi hari menjadi salah satu upaya Yandi untuk meminimalisir membludaknya kendaraan. Keluhan perihal hanya satu jalur yang tersedia untuk keluar masuk kendaraan, Yandi menuturkan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengontrol kendaraan yang masuk ke tempat parkir.
Yandi menambahkan, mahasiswa bisa menuntut kampus untuk melakukan renovasi ulang. Sebab, kata dia, mahasiswa memiliki kekuatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan petugas parkir. “Terlepas dari masih banyaknya kekurangan, lahan parkir tetap harus kita jaga bersama sebagai bentuk kepedulian terhadap fasilitas kampus,” tutur Yandi, Senin (24/10).
Institut kemudian menghubungi Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Ahmad Rodoni untuk meminta konfirmasi sejak Senin (24/10). Namun hingga berita ini terbit, Rodoni tak kunjung memberikan respons.
Reporter: BAP
Editor: Haya Nadhira
Average Rating