Jerat Prokrastinasi pada Mahasiswa UIN Jakarta

Jerat Prokrastinasi pada Mahasiswa UIN Jakarta

Read Time:1 Minute, 57 Second

Prokrastinasi tak luput dari perkuliahan. Kegiatan organisasi hingga game online dijadikan pembenaran. Membentuk konsep dan manajemen diri menjadi solusi.


Dilansir dari Jurnal berjudul Analisis Prokrastinasi Akademik Mahasiswa, prokrastinasi adalah kecenderungan untuk menunda dalam memulai maupun menyelesaikan pekerjaan secara keseluruhan tanpa melakukan aktivitas lain yang berguna. Tak sedikit pula mahasiswa UIN Jakarta yang mengaku melakukan prokrastinasi.  


Mahasiswa Program Studi (Prodi) Psikologi UIN Jakarta, Bunga–bukan nama sebenarnya–mengira tugasnya akan dapat selesai dalam waktu singkat sehingga ia menundanya. Namun semakin dirinya menunda, motivasinya untuk menyelesaikan tugas malah semakin hilang.


Saat tugasnya telah selesai, Bunga mengaku menyesal sebab hasilnya tidak memuaskan. Ia menuturkan masih kesulitan dalam mengatur skala prioritas kegiatannya. Apalagi, lanjutnya, kala dirinya memiliki tugas mata kuliah dan kesibukan organisasi dalam waktu bersamaan. “Saya kebingungan untuk menyelesaikannya,” ungkap Bunga, Selasa (6/12).


Selain Bunga, Lilis—bukan nama sebenarnya—mahasiswa Prodi Psikologi UIN Jakarta lainnya juga akrab dengan prokrastinasi. Lilis mengaku kesulitan melepaskan gawainya untuk melakukan pekerjaan lain. Ia senang bermain game online dan aktif di media sosial. Hal tersebut, lanjutnya, yang membuatnya sering menunda pekerjaan meski tidak ada tuntutan organisasi.


Meski merasa bersalah, Lilis tetap dengan sadar melakukan prokrastinasi. Alhasil, pekerjaannya menumpuk. Lilis mengaku tertekan ketika mendekati batas waktu pengumpulan pekerjaannya. Setelah melakukan prokrastinasi, kata Lilis, pekerjaannya memang selesai. Namun, ia mengaku kurang puas terhadap pekerjaannya. “Saya merasa stres ketika pekerjaan yang harus diselesaikan terus bertambah, padahal ini murni merupakan kesalahan saya,” tambahnya, Selasa (6/12).


Dosen Fakultas Psikologi UIN Jakarta, Diana Mutiah, mengatakan apabila perilaku prokrastinasi dilakukan terus-menerus, dikhawatirkan akan mempengaruhi lamanya masa studi mahasiswa. Selain itu,  lama masa studi mahasiswa juga mempengaruhi akreditasi fakultas. “Mahasiswa yang menunda tugasnya cenderung lebih lama lulus sehingga akreditasi fakultas pun menurun,” tutur Diana, Selasa (13/12).


Diana menjelaskan, prokrastinasi merupakan hal yang tidak baik dan sepatutnya dihindari. Penyebab terjadinya prokrastinasi, lanjutnya, berasal dari faktor internal yang berasal dari dalam diri dan eksternal yang berasal dari lingkungan. Diana lanjut menuturkan, faktor internal prokrastinasi bisa disebabkan oleh rasa malas dan ketidakmampuan diri mengatur prioritas tugas.  Adapun faktor eksternal prokrastinasi bisa datang dari lingkungan keluarga, pergaulan, hingga pekerjaan


Menurut Diana, mahasiswa mestinya mengatur target berjangka pendek, menengah, dan panjang agar lebih mudah manajemen waktu..“Jika bekerja, mahasiswa seharusnya memilih pekerjaan dengan waktu yang fleksibel sehingga tidak mengganggu jadwal kuliah,” pungkas Diana, Selasa (13/12).

Reporter: AHI

Editor: Ken Devina 

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Pindah Pasal UU ITE ke KUHP Previous post Pindah Pasal UU ITE ke KUHP
Kurang Beragam Buku Perpustakaan Utama Next post Kurang Beragam Buku Perpustakaan Utama