Aquarelle Studio Ajarkan Seni Lukis Cat Air

Read Time:2 Minute, 12 Second
Stan komunitas pelukis cat air bernama Aquarelle Studio itu berdiri di tengah-tengah komunitas lain dalam pameran Artphoria di Kuningan, Jakarta Selatan. Agus Budiyanto, pria berumur 53 itu tengah mendemonstrasikan lukisan cat air di depan stan komunitas tersebut. Ia terlihat mahir dalam melukis gambar perahu di atas kanvas. Tidak membutuhkan waktu satu jam, lukisannya sudah rampung tanpa cacat.
Agus Budiyanto, pendiri komunitas yang berasal dari Jawa Tengah ini tengah memperlihatkan lukisan-lukisan hasil karyanya dan murid-muridnya dalam pameran Artphoria, Sabtu (28/12). Agus membuat lukisan dengan menggunakan cat air, alat  yang ia akui masih sedikit seniman yang menggunakan cat ini.
Komunitas bernama Agus Budiyanto Aquarelle Studio (ABAS) ini berdiri pada tahun 2000, dimulai dengan hobi Agus melukis dengan cat air. Hobinya ini membuatnya diminta untuk mengajar di beberapa tempat. Awalnya ia hanya mengajar di beberapa rumah kenalannya, tetapi kini ia telah mengajar di banyak tempat, bahkan membuka stan pameran di Artland Poins Square, Lebak Bulus.
Selain karena hobi, ia mendirikan komunitas Aquarelle Studio ini karena banyak karyawan yang mulai jenuh dengan pekerjaannya dan ingin menghabiskan masa pensiunnya dengan melukis. “Mereka yang sudah mau pensiun dari pekerjaannya, mulai melukis di sini karena ingin menghabiskan waktu dengan melukis,” ujarnya.
Komunitas ini sekarang memiliki 70 orang anggota. 90 persen dari anggotanya tersebut adalah wanita. “Mungkin karena melukis adalah pekerjaan yang halus, maka sebagian besar adalah wanita,” ujar Agus sambil tertawa.
Setiap harinya, Agus mengajar di tempat yang berbeda. Ia membagi kelompok belajarnya dengan penggunaan nama hari. Seperti Monday Class, Wednesday Class, dan Saturday Class. Setiap kelas terdiri dari delapan orang murid. Hal ini ia lakukan agar pembelajaran menjadi fokus.
Pembelajaran melukis setiap harinya memerlukan waktu delapan jam. “Mungkin yang pertama kali mendengar waktu ini merasa sangat lama. Tetapi jika sudah melukis, waktu delapan jam tersebut tidak akan terasa,”. Agus juga menambahkan, waktu yang diperlukan oleh seseorang untuk menguasai teknik melukis ini yaitu selama empat bulan.
Pada awal munculnya komunitas ini, ia tidak langsung sukses dan mendapat undangan pameran. Pada 2005, komunitas ini baru mulai mengembangkan sayapnya. Komunitas ini mengadakan pameran setiap dua tahun sekali. Ia telah mengadakan pameran di beberapa kota di Indonesia dan luar negeri, di antaranya Jakarta, Bandung, Bali, Solo, dan Yogyakarta, Thailand, Korea, hingga China.  
Agus berharap dengan adanya komunitas ini, setiap orang akan memiliki pandangan bahwa hidup itu tidak cuma materi dan tidak perlu dibuat susah. “Saya berharap setiap orang dapat rileks dan bersenang-senang dengan hobi melukisnya. Hidup itu sebenarnya mudah, tetapi bagaimana kita bisa melihat kehidupan itu. Seni dapat memperhalus budi pekerti seseorang, lalu menjadikannya bijaksana,” tambahnya ketika ditemui di tengah-tengah pameran lukisannya di Ciputra Artpreneur Center, Sabtu (28/12). (Nur Hamidah)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Kemeriahan Acara BLANCON 2013
Next post Ubah Sistem OSPEK