Masjid Fathullah: Satukan Harmoni dalam Keberagaman

Masjid Fathullah: Satukan Harmoni dalam Keberagaman

Read Time:1 Minute, 57 Second
Masjid Fathullah: Satukan Harmoni dalam Keberagaman

Perbedaan mazhab tak membuat jemaah salat Tarawih di Masjid Fathullah berselisih.
Dengan merangkul beberapa mazhab yang ada, Masjid Fathullah melaksanakan Tarawih 11
dan 23 rakaat sekaligus.

Ramadan telah tiba. Umat Muslim menyambutnya dengan berlomba-lomba melakukan
kebajikan. Tak hanya puasa yang wajib dilaksanakan, umat Muslim juga melaksanakan
ibadah sunah Tarawih setiap malamnya. Pelaksanaan tarawih sejatinya tak lepas dari kaidah
fikih yang ada. Tak dipungkiri, perdebatan terkait jumlah rakaat Tarawih menjadi hal yang
kerap kali terjadi di Indonesia.

Berbagai mazhab telah mengemukakan pendapatnya. Setidaknya, ada dua pendapat yang
hingga kini masih diimani masyarakat Indonesia. Hal itu terlihat dari masjid ataupun musala
yang mengadakan salat Tarawih berjamaah dengan versi 11 atau 23 rakaat. Salah satu
mazhab yang paling banyak pengikutnya di Indonesia, Imam Syafi’i melaksanakan tarawih
20 rakaat dengan 10 salam ditambah Witir 3 rakaat. Ada pula Mazhab Imam Malik yang
mengatakan tarawih dan witir dapat dilaksanakan sebanyak 11 rakaat.

Perbedaan mazhab tersebut tak jarang membuat Umat Muslim mencari masjid yang
melaksanakan tarawih sesuai dengan pandangannya. Namun, berbeda dengan masjid yang
terletak tepat diseberang Kampus 1 Universitas Islam Negeri Jakarta ini. Masjid Fathullah
merangkul semua mazhab menurut jumlah rakaat tarawih. Hal tersebut menjadi suatu
keunikan yang mungkin jarang sekali ditemukan di masjid lain.

Setelah salat Isya, rangkaian tarawih di Masjid Fathullah diawali dengan ceramah tarawih.
Kemudian, seluruh jemaah mengikuti tarawih hingga rakaat kedelapan. Seusai salam, bilal
akan membaca niat salat witir bagi jemaah yang ingin salat Tarawih 11 rakaat. Di sinilah
perbedaan mazhab mulai terlihat. Tampak beberapa jemaah mulai beranjak dari safnya untuk
mundur ke saf paling belakang. Merekalah jemaah yang ingin salat Tarawih sampai 23
rakaat.

Setelah tertunda witir pertama dengan imam yang berbeda, jemaah tarawih 23 rakaat
kemudian akan kembali melanjutkan salat. Walau mungkin hanya satu atau dua baris saf
yang terisi, Masjid Fathullah tetap melangsungkan kebiasaan ini. Sebagai masjid universitas,
Masjid Fathullah berusaha mengakomodasi semua mazhab sejak pertama kali masjid
dibangun pada 1996. “Kami layani yang 11 maupun 23 rakaat, tergantung niat masing-
masing jemaah,” ujar Badan Urusan Peribadatan dan Dakwah Masjid Fathullah Zubaer
Ahmad, Kamis (9/5).

Zubaer juga mengatakan, hal tersebut sudah menjadi ciri khas Masjid Fathullah sehingga
masyarakat kebanyakan pun paham. Tanggapan datang dari salah seorang jamaah dari
Kampung Sawah Ciputat, Nur Salim. Perbedaan mazhab yang ada menjadi pilihan masing-
masing pribadi jemaah. Selama terdapat dalil dan dasarnya, hal tersebut tidak menjadi
masalah. “Saya sendiri tarawih sampai 23 rakaat, agar khatam satu juz setiap malamnya,”
ungkap Nur Salim seusai Tarawih malam ke-6, Jumat (10/5).

Muhammad Silvansyah Syahdi Muharram

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Santri Pencari Jati Diri Previous post Santri Pencari Jati Diri
Gizi Buruk Perlahan Gerogoti Tubuh Mungil Piyanto Next post Gizi Buruk Perlahan Gerogoti Tubuh Mungil Piyanto