Melawan Sensualitas dalam Kampus

Melawan Sensualitas dalam Kampus

Read Time:1 Minute, 49 Second

Melawan Sensualitas dalam Kampus
Pelecehan seksual adalah segala tindakan seksual yang tidak diinginkan oleh penerima atau korbannya. Perilaku yang termasuk dalam kategori ini yaitu  pemaksaan melakukan kegiatan seksual dan lelucon berorientasi seksual. Perilaku tersebut dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.

Di dalam kampus fenomena pelecehan seksual sudah sering terjadi. Berdasarkan sebuah survei yang dilakukan sekelompok mahasiswa pada 2014. Dari 123 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta di semua fakultas, 10% mengaku pernah mengalami pelecehan seksual di kampus.

Kolektif Rosa adalah salah satu kelompok perempuan yang hadir di UIN Jakarta. Kelompok ini hadir sebagai wadah bagi  para perempuan untuk saling bertukar pikiran melalui diskusi dengan wacana dan pembahasan soal isu-isu perempuan. Annisa Nurul Janah adalah salah satu pencetus adanya kelompok kolektif ini.

Berangkat dari kegelisahan soal isu perempuan di UIN Jakarta dan pengalaman Annisa yang pernah mengadvokasi sebuah kasus tapi gagal di tahun 2017. Pada kasus tersebut ia dibantu oleh Senat Mahasiswa, namun sayang, kasus ini tidak mendapat dukungan dari pihak luar kemudian menganggap kasus ini dipolitisi.

Setelah melakukan wawancara dengan Inisiator Kolektif Rosa Annisa Nurul Janah mengenai latar belakang didirikannya kolektif Rosa. Ia mengatakan bahwa beberapa tahun belakangan, organisasi di dalam maupun di luar kampus di mana terdapat divisi perempuan wacana yang dibahas belum radikal menyoal isu perempuan. “Penting juga tapi harus mengupas permasalahannya.” Ujarnya, Rabu (28/8).

Namun kolektif Rosa sendiri bukan merupakan antitesa organisasi intra yang ada di UIN. Hadirnya kolektif rosa tidak bermaksud menyaingi organisasi manapun, tetapi tujuan dari kolektif ini sendiri akan mengampanyekan secara masif bahwa kolektif rosa hadir untuk mengkaji wacana-wacana dan isu perempuan serta melawan segala macam pelecehan seksual.

Sekretaris Jenderal Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Musdah Mulia menjelaskan bahwa pendidikan mengenai seksual dimulai dari keluarga. Di Negara-negara maju seperti Skandinavia dan Australia pendidikan tentang seksualitas ditanamkan sejak  dini. “Hal itu juga harus dibarengi dengan pendidikan moralitas,” tegasnya, Selasa (27/8).

Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Kolektif Rosa adalah kampanye dengan penyebaran brosur mengenai pelecehan seksual kepada mahasiswa baru. Kampanye yang dilakukan sejak 28 Agustus mendapat respon yang baik. Mahasiswi Baru Fakutas Psikologi Auliya Zhanatin, “Kita jadi tahu apa yang harus kita lakukan ketika mengalami pelecehan seksual.” Ujarnya, Rabu (28/8).
NM


About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Makna Moderat dalam Slogan PBAK 2019 Previous post Makna Moderat dalam Slogan PBAK 2019
Memaknai Moderasi Melalui PBAK Next post Memaknai Moderasi Melalui PBAK