Berbagai lika-liku perjalan mengais rezeki rela dilakukan, dari datang pagi buta hingga tidak tidur sudah jadi hal biasa. Jarak bagi mereka pedagang buket bukanlah hambatan untuk berhenti berjualan.
Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta sejak awal pandemi belum melakukan wisuda secara offline karena angka penularan Covid-19 yang kian meninggi. Kini untuk pertama kalinya, UIN Jakarta kembali menggelar acara wisuda secara offline selama dua hari pada 25–26 November 2022.
Budaya membawa buket sebagai hadiah para wisudawan membuat banyak antusias para pedagang buket untuk mendatangi UIN Jakarta. Para pedagang membawa bunga-bunga segar dan wangi yang akan mereka hiasi dengan berbagai kreasi.
Entin dengan dua rekan yang berasal dari Bandung mendatangi UIN Jakarta pada Jumat (25/11) dengan mobilnya. Sejak 2000-an, UIN Jakarta menjadi tempat langganan Entin dan rekannya untuk berjualan buket bunga. “Saya sudah sering jualan di UIN sejak 22 tahun yang lalu. Saya berangkat naik mobil dari bandung dengan dua rekan saya,” tutur Entin, Sabtu (26/11).
Setelah kian pandemi dua tahun berjalan, mereka baru kembali berdagang kembali di UIN Jakarta. Tak hanya ke daerah Jakarta, Entin dan rekannya rela mendatangi berbagai daerah seperti Purwokerto, Tasikmalaya, Cirebon, dan Indramayu.
Kisah pilu Entin dan rekannya dalam berdagang buket membuat mereka harus merelakan waktu tidur, tenaga, dan modal yang kadang tak kembali bila bunga tak laku terjual. Namun, mereka tetap menikmati dengan rasa syukur atas apa yang sudah mereka lakukan sejauh ini. “Ya kalau ga laku bunganya jadi layu, kadang modal pas-pasan atau bisa ga balik modal, cuma ya alhamdulillah aja di syukurin,” syukur Entin, Sabtu (26/11).
Dahulu Entin dan rekannya mengetahui informasi adanya wisuda melalui pesan singkat dan telepon dengan satpam-satpam kampus. Dengan perkembangan digitalisasi saat ini, ia bisa mengetahui informasi terkait acara wisuda dengan mudah. “Sekarang saya bisa lihat informasi wisuda melalui media sosial,” ucap Entin, Sabtu (26/11).
Tak hanya Entin, Cica salah satu pedagang buket, yang juga sering berjualan di UIN Jakarta. Ia memilih menjual buket sebagai pekerjaan tambahan. Terlebih saat pandemi, pendapatan utamanya didapatkan dengan bertanam sayuran di ladang. “Saya dari Bandung, dulu naik bus bawa 2 kontainer isinya bunga. Kadang jualan buket buat tambahan, kalau lagi tidak banyak wisuda saya bertani sayuran di ladang,” jelas Cica, Sabtu (26/11).
Cica juga menanam beberapa bunganya sendiri langsung dari Bandung. Mereka biasanya kesulitan saat menanam bunga Mawar karena harganya yang melambung tinggi.
Dibalik perjuangannya, kini mereka tidak bisa kembali berjualan di dalam kampus karena adanya kebijakan baru yang dibuat secara tak resmi oleh satpam. Oleh karena itu, para pedagang buket terpaksa berjualan di trotoar kampus.”Kami tidak diperbolehkan berjualan di dalam area kampus dengan alasan akan membuat kotor. Kalau berjualan di luar, takut ada kendaraan nabrak,” keluh Entin, Sabtu (26/11).
Entin dan para pedagang buket lainnya merasa lebih aman saat berjualan di dalam area kampus. Entin berharap semoga ada kebijakan yang lebih baik lagi dari pihak kampus agar mereka bisa kembali berjualan dengan tenang di dalam.
Reporter: SA
Editor: Aisyah Fitriani Arief