Lewati Rintangan, Raih Kebanggaan

Lewati Rintangan, Raih Kebanggaan

Read Time:2 Minute, 59 Second
Lewati Rintangan, Raih Kebanggaan

Beberapa kisah inspiratif Wisudawan UIN Jakarta pada Wisuda ke-130. Berbagai tantangan dan hambatan mampu mereka lalui hingga mendapatkan gelar wisudawan terbaik.


Wisuda merupakan momentum sakral bagi mahasiswa. Kali ini, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan Wisuda ke-130 pada 25–26 November 2023. 

Wisuda bertempat di Gedung Harun Nasution dengan jumlah  2.183 mahasiswa dari jenjang sarjana, magister dan doktoral.

Salah satu mahasiswa terbaik Sarjana Program Studi (Prodi) Psikologi Hanifah Faizah Ramadhani mengungkapkan, ia merasa senang sekaligus terkejut saat dirinya dinyatakan sebagai wisudawan terbaik. Padahal dirinya tidak pernah memiliki keinginan khusus menjadi mahasiswa terpilih. 

Lanjut Hanifah, walaupun dirinya tak pernah berkeinginan, akan tetapi ia selalu punya target sejak menjadi mahasiswa baru. “Saya akan selalu menjaga Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,7 dan tetap bisa aktif berorganisasi,” ucapnya, Sabtu (25/11).

Hanifah menceritakan, ketika menjadi mahasiswa, ia pernah mengikuti beberapa organisasi, di antaranya Pionir Muda UIN Jakarta, Association for International Exchange of Students in Economics and Commerce (AIESEC) UIN Jakarta, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid UIN Jakarta. Tak hanya itu, selama berkuliah dirinya bertempat di Ma’had Al-Jami’ah UIN Jakarta serta bergabung di Pusat Karier UIN Jakarta sebagai Staff Project Management.

Hanifah mengungkapkan, berkuliah sambil aktif organisasi memiliki tantangan tersendiri, salah satunya yaitu manajemen waktu dan diri. Selama ini, ia selalu mendapatkan dukungan dari teman dan lingkungan yang positif. Hal inilah yang menjadikan dirinya dapat memaksimalkan waktu sebagai mahasiswa hingga sekarang. 

Hanifah mengungkapkan setelah lulus dari UIN Jakarta, ia ingin mengabdi dan berkontribusiuntuk masyarakat. “Alhamdulillah, sekarang saya sudah bekerja di Pusat Konsultasi Psikologi Ramaniya,” ungkapnya. 

Mahasiswa terbaik Magister Hukum Ekonomi Syariah Mujibu Da’wat mengatakan, ia sangat bersyukur telah menjadi mahasiswa terbaik fakultasnya. Selain itu, dirinya bangga sudah menempuh pendidikan di UIN Jakarta. “Saya bangga berkuliah di sini, karena UIN Jakarta merupakan corong Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia. Di sini juga ada banyak dosen dan tokoh publik,” ungkapnya, Minggu (26/11).

Mujibu mengatakan, ketika berkuliah dirinya harus menempuh jarak tujuh puluh kilometer dari pelosok Bogor—rumahnya— ke kampus. Menurutnya, perjuangan untuk menempuh perjalanan ke kampus cukup menguras tenaga.

Lanjut, Mujibu mengucapkan, saat dirinya menyelesaikan tugas akhir ujian datang menghampirinya. Saat itu juga, ibunya meninggal dunia. Hal ini membuat keteguhan dirinya terguncang. “Saya berhasil ke tahap ini karena janji dan tekad kuat untuk mewujudkan harapan terakhir orang tua,” ucapnya.

Mahasiswa terbaik Sarjana Farmasi Nabila Ghasani mengatakan, ia merasa senang dan bangga ketika dinyatakan sebagai mahasiswa terbaik. Menurutnya, restu orang tua dan ambisi diri menjadi motivasi utama untuk mewujudkan hasil terbaik.

Lanjut Nabila, ia memiliki hambatan saat berkuliah. Dirinya menghadapi perkuliahan dengan banyak tugas dan mata kuliah yang sulit dimengerti. Tak hanya itu, kepentingan organisasi juga sempat menjadi hambatan, namun ia tetap bisa melewatinya. “Saat di awal sih sedikit keteteran, tapi lama-lama saya bisa memanajemen waktu dan sudah tahu kunci prioritas,” katanya.

Nabila mengungkapkan, setelah wisuda dirinya ingin  meneruskan pendidikan lanjut dengan  kuliah profesi apoteker di UIN Jakarta serta melanjutkan kerja sesuai bidangnya. “Semoga Allah selalu memberikan kelancaran dan kemudahan dalam melanjutkan pendidikan  serta mendapat pekerjaan yang baik,” katanya.

Selaras dengan ketiganya, mahasiswa terbaik Sarjana  Pendidikan Matematika Ryzeu Harismayanti mengungkapkan, ia merasa bahagia dan bangga saat dinyatakan sebagai mahasiswa terbaik. Saat memasuki dunia perkuliahan, ia berusaha adaptasi dengan budaya dan lingkungan baru, karena dirinya merupakan mahasiswa perantau.

Ryzeu melanjutkan,ia menjadi mahasiswa aktif yang mengikuti organisasi dan kegiatan kampus.  Menurutnya, akademik saja tidak cukup untuk dijadikan bekal kedepannya. “Saya berharap bisa melanjutkan pendidikan dan meniti karier dengan maksimal,” pungkasnya, Senin (27/11).

Reporter: MS

Editor: Muhammad Naufal Waliyyuddin

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
100 %
Uji Emisi Upaya Kontrol Polusi Previous post Uji Emisi Upaya Kontrol Polusi
Lingkungan Krisis Pengaruhi Psikis Next post Lingkungan Krisis Pengaruhi Psikis