Pemisahan Maba KPI-Jurnalistik Membingungkan

Read Time:1 Minute, 50 Second
Daftar nama mahasiswa baru pemilih Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) hingga saat ini belum diketahui pasti. Ketidakpastian itu dikarenakan pilihan Konsentrasi Jurnalistik tahun ini tidak terdaftar dalam pilihan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), melainkan digabung dengan Program Studi/Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), yakni KPI (Jurnalistik).
Penggabungan KPI-Jurnalistik tahun ini dibenarkan Wakil Dekan I FIDIKOM Bidang Akademik Wahidin Saputra. “Sementara tahun ini, KPI dan Jurnalistik digabung, sebelum keluar Surat Keputusan Prodi untuk Jurnalistik,” katanya.
Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, Konsentrasi Jurnalistik terdaftar bersamaan dengan Program Studi KPI. Akibat penggabungan prodi dan konsentrasi itu, mayoritas mahasiswa baru yang memilih KPI menanyakan apakah dirinya menjadi mahasiswa KPI atau Jurnalistik. Kebanyakan dari mereka belum mengetahui perbedaan antara keduanya.
Penggabungan prodi dan konsentrasi itu pun berdampak pada pelaksanaan Orientasi Pengenalan Akademik (Opak) keduanya. Ketua Himpunan Mahasiswa Konsentrasi (HMK) Jurnalistik Dewi Apriani mengatakan sampai saat ini pihak HMK belum mengetahui siapa dan berapa jumlah mahasiswa baru Jurnalistik.
“Padahal kami (HMK) sudah menyiapkan panitia Opak dan membuat konsep acara,” tegasnya.
Terkait kejadian ini, Dekan FIDIKOM Arif Subhan mengakui belum menemukan nama-nama mahasiswa baru jurnalistik. “Itu karena ketidakjelasan sistem pembagian mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik dengan KPI,” kata Arif.
Padahal, pemisahan antara KPI dan Jurnalistik kata Arif sudah dilakukan pada Rabu, 28 Agustus lalu. “Mekanismenya pemisahannya dibagikan formulir kepada mahasiswa baru, selanjutnya mereka yang ingin masuk ke konsentrasi Jurnalistik akan ada tahap wawancara,” ujarnya, Kamis (29/8).
Selanjutnya, Arif mengatakan, meski sampai saat ini nama-nama mahasiswa baru konsentrasi Jurnalistik belum diketahui, namun ia menjamin saat perkuliahan berlangsung nama-nama tersebut sudah diketahui. “Saya pastikan, Senin nama-nama mahasiswa baru konsentrasi Jurnalistik sudah ada. Sesuai dengan kuota yang disediakan,” ujarnya.
Jika mahasiswa baru yang ingin masuk Konsentrasi Jurnalistik jumlahnya melebihi yang ditentukan fakultas, yakni 70 orang, Wahidin mengatakan pihak fakultas akan melakukan penyaringan lagi. “Mekanisme penyaringannya nanti kita pikirkan kembali,” ujarnya saat rapat koordinasi persiapan Opak FIDIKOM, Selasa (27/8).
Penyaringan mahasiswa baru KPI-Jurnalistik yang menggunakan angket dinilai mahasiswa baru, Rizka Fitriana membingungkan dan kurang efektif. “Kalau mau dengan angket, harusnya ada sosialisasi buat kami (mahasiswa baru) agar mengerti perbedaan dari keduanya. Solusi lain ya penyaringan dilakukan pada semester tiga saja,” ungkapnya. (Nur Azizah, Gita Nawang)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Mengembalikan Arti Orientasi
Next post Mahasiswa CCIT Ikut Orientasi Dua Kali