IC Fest 2018: Padukan Kebudayaan dalam Kompetisi

Read Time:1 Minute, 59 Second

12 September 2018, Unit Kegiatan Mahasiswa Foreign Languages Association (UKM FLAT) kembali mengadakan agenda tahunannya, yakni International Culture Festival (IC Fest). Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Yusron Razak, bertepat di Aula Student Center (SC) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan mengusung tema Take the Challenges, Explore the History acara dimaksudkan dapat menumbuhkan semangat bersaing bagi tiap peserta. Di samping itu memberi gambaran akan perkembangan budaya yang telah larut dalam modernisasi. Hadirnya perpaduan festival dan perlombaan inilah yang menjadi pembeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Pelaksana, Silvy Wahyu Hasanah menuturkan tema yang dipilih sudah tepat menggambarkan maksud acara. “Take the Challenges, Explore the History sangat lengkap untuk menggambarkan kegiatan IC Fest 2018,” ujar Silvy, Rabu (12/9). Silvy menambahkan adanya perpaduan antara lomba dan festival karena ingin berbeda dari festival-festival sebelumnya.  

Perlombaan berlangsung sejak tanggal 12 hingga 14 Septemberdan diikuti oleh 42 instansi yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Peserta yang paling jauh berasal dari Universitas Muhammadiyah Makassar. Beberapa perlombaan yang diadakan, antara lain lomba scrabble yaitu lomba menyusun kata dalam Bahasa Inggris di atas papan berkotak-kotak, lomba Debat Bahasa Inggris dan Arab, serta Lomba Pidato Berbahasa Inggris danArab.

Salah seorang peserta Lomba Debat Bahasa Arab, Hikmawati Rahayu, mengungkapkan ketertarikannya dengan tema-tema debat yang diusung panitia, yakni kebudayaan. Dirinya pun mengaku telah jauh-jauh hari mempersiapkan diri menghadapi perlombaan. “Hal ini membuktikan bahwa saya serius untuk berkontribusi,” tutur salah satu perwakilan Universitas Darussalam Gontorini, Rabu (12/9).

Senada dengan rekan satu tim Rahayu, Mutiara, mengungkapkan dirinya pun telah berlatih sejak lama. Bahkan meninggalkan kewajiban mengajar murid-muridnya di Jawa Timur untuk mempersiapkan perlombaan.“Kita tidakmencari yangmenang dankalah, tetapi untuk menjadi yang terbaik,” sebut Mutiara, saat ditemui di Taman Akademik, Rabu (12/9).

Rangkaian acara yang telah berlangsung pun ditutup dengan menyuguhkan festival pada 15 September di parkiran SC. Terdapat suguhan permainan alat musik dan tarian khas daerah Indonesia. Ditampilkan pula tarian modern dari luar negeri, seperti Korea Selatan, Jepang dan Rusia yang semakin menambah kemeriahan acara festival. Di samping itu, para pengunjung juga bisa menikmati makanan-makanan yang dijajakan dalam bazar makanan.

Melalui kegiatan ini, Silvy berharap semua aspek yang terlibat dalam kegiatan acara dapat memupuk pelajaran dan pengalaman lebih banyak lagi setelah kegiatan berakhir. Selain itu dirinya juga menambahkan agarkedepannya IC Fest dapat terusmenjadi agenda tahunan UKM Flat. “Saya berharap kedepannya kegiatan ini bisa lebih meriah lagi,” tuturnya.

SR

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Optika, Pendukung Kemajuan Sekolah Islam
Next post Tantangan dan Ancaman Energi Terbarukan