FISIP dari hal-hal yang dapat mencoreng esensi PBAK,” ujarnya, Rabu (24/8).FISIP dan FDIKOM memilih pelaksanaan PBAK Universitas di auditorium fakultas masing-masing. Tujuannya agar berjalan tertib dan jauh dari hal-hal buruk.
Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tingkat universitas yang dilaksanakan pada 23—24 Agustus di Auditorium Harun Nasution, UIN Jakarta. Berdasarkan pantauan Institut, terdapat dua fakultas yang tidak hadir di Auditorium saat PBAK Universitas hari ke dua: Fakultas ilmu sosial ilmu politik (FISIP) dan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM).
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) FISIP, Sultan Raffi mengungkapkan FISIP melaksanakan PBAK Universitas di Auditorium Bachtiar Effendi, Gedung FISIP. Sebab, adanya beberapa video beredar di media sosial. Video itu menampilkan salah satu fakultas menyanyikan yel-yel bersifat provokatif. Dema FISIP memilih melaksanakannya di fakultas sendiri untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam PBAK selanjutnya. “Berkomitmen untuk menjaga Mahasiswa Baru (Maba) dari hal-hal yang dapat mencoreng esensi PBAK,” ungkapnya, Rabu (24/8).
Institut menghubungi DEMA FDIKOM untuk meminta konfirmasi sejak Rabu (24/8). Namun pihaknya menolak untuk diwawancarai hingga berita ini terbit.
Suparto sebagai Dekan FDIKOM memberikan penjelasan terkait ketidakhadiran FDIKOM pada hari ke dua PBAK Universitas dinilai lebih efektif dan efisien. Materi PBAK Universitas bisa diikuti secara daring dan kebijakan ini tidak termasuk pemisahan dengan fakultas lain. “Dengan adanya PBAK di fakultas, mahasiswa dapat merasakan situasi dan fasilitas fakultas dari awal,” ujarnya, Minggu (28/8).
PBAK Universitas hari kedua yang dilaksanakan di Auditorium Teater Lantai 6 FDIKOM, tutur Suparto, tidak mengundang keluhan di kalangan mahasiswa. Selain itu, tidak ada dampak yang diterima oleh fakultas dari universitas saat itu dilakukan. Pelaksanaan PBAK kemarin itu terkonsentrasi dan berjalan tertib,” ungkapnya, Minggu (28/8).
Wakil Dekan Bidang kemahasiswaan FISIP, Agus Nilmada menuturkan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan FISIP memilih untuk melaksanakan PBAK di fakultas sendiri. Maba FISIP pun memahami kondisi yang terjadi, sehingga tidak ada keluhan dari mereka. “Karena ada indikasi ke arah yang tidak diinginkan, kami melakukannya di fakultas sendiri,” tutur Agus, Kamis (1/9).
Agus lanjut mengatakan, seharusnya pelaksanaan PBAK dilaksanakan melalui pendekatan yang mengena di hati, bukan yang sifatnya ceremonial. “Berpikir yang maju bukan cuma pake otak dan kekuatan,” tutur Agus, Kamis (1/9).
Salah satu maba FISIP, Iqbal menilai PBAK Universitas kurang menyenangkan. Ia juga mengungkapkan bahwasanya beberapa kali anak FISIP ditahan untuk keluar oleh panitia Universitas. Setiap Maba keluar dari Auditorium, panitia Fakultas selalu menyanyikan yel-yel yang sifatnya provokatif. “Saya lebih nyaman dipisah seperti hari kedua karena lebih aman dan seru,” ungkapnya, Sabtu (27/8).
Muhammad Hafidzan, maba FDIKOM ikut mengutarakan pendapatnya. Ia mengaku tidak masalah PBAK dipisah seperti ini sehingga bisa meminimalisir bentrokan yang akan terjadi lagi. “Cukup membosankan, tapi gk masalah PBAK di pisah,” ucap Hafidzan, Rabu (24/8).
Reporter: Ken Devina, M. Naufal Waliyuddin
Editor: Syifa Nur Layla
Average Rating