Tak Ada Kejelasan Linimasa Pemilwa

Tak Ada Kejelasan Linimasa Pemilwa

Read Time:1 Minute, 56 Second
Tak Ada Kejelasan Linimasa Pemilwa

Pelaksanaan Pemilwa tertunda tanpa alasan yang jelas. Kemahasiswaan mendorong Sema-U untuk segera melaksanakan Pemilwa.


Pelaksanaan Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta terlambat. Sampai berita ini terbit, Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U) belum menerbitkan linimasa Pemilwa. Tahun lalu linimasa Pemilwa terbit pada bulan Maret dan diselenggarakan sebulan setelahnya. 

Keterlambatan Pemilwa menghambat regenerasi kepengurusan seluruh Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di UIN Jakarta. Organisasi legislatif maupun eksekutif di tingkat universitas, fakultas, dan program studi turut merasakan akibatnya. Pelantikan kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) secara seremonial juga tertunda karena terlambatnya pelaksanaan Pemilwa.

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U), Muhammad Abid Al Akbar menanggapi terlambatnya pemilwa memicu penangguhan sistem demokrasi dan dinamika regenerasi Ormawa. Dema-U memutuskan untuk menggarap acara tambahan di luar program kerja (proker). Abid menilai setiap bidang sudah menyelesaikan prokernya dengan persentase yang cukup bagus. 

“Cukup disayangkan, regenerasi atau estafet organisasi terhambat,” ucapnya, Selasa (13/6). 

Terkait keterlambatan pemilwa, Abid mengaku saat ini struktur Ormawa carut marut karena kebijakan Rektor Amany. Ia mengatakan Ormawa harus duduk bersama untuk menyelesaikan struktural organisasi. “Rektor sebulan sebelum Pemilwa tiba-tiba mengeluarkan surat yang membuat semester enam menjabat di universitas,” tutur Abid, Selasa (13/6). 

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Ali Munhanif mengatakan Surat Keterangan (SK) kepengurusan Dema-U dan Sema-U telah berakhir pada awal Juni. Ali mengkhawatirkan adanya upaya-upaya perpanjangan SK yang berdampak pada legalitas seluruh badan mahasiswa tingkat universitas hingga program studi.

“Kita tidak tau cara pikir mahasiswa yang saat ini menguasai kursi Sema dan Dema. Mereka betul-betul tidak bisa berpikir secara strategis untuk kepentingan kampus,” ujar Ali, Senin (12/6).

Pihak kemahasiswaan juga telah mengingatkan Sema-U untuk segera membuat linimasa Pemilwa, ungkap Ali, namun tak kunjung ada progres yang dilaporkan. “Sudah kita ingatkan sejak awal April supaya mereka mulai melakukan tahapan, tapi nyatanya kan tidak,” tuturnya, Senin (12/6).

Institut telah berupaya menghubungi Ketua Sema-U, Muhammad Fadhil Bilad sejak Senin (12/6). Saat dimintai keterangan melalui Whatsapp maupun telepon, Fadhil tak kunjung merespons. Lebih lanjut, ia sempat memberi kabar untuk mengatur jadwal, namun tidak memberi waktu pasti. “Nanti kita jadwalkan yaa,”  sejak Selasa, (13/6).

Sore ini, Jumat (16/6) Institut masih berupaya menghubungi Ketua Sema-U melalui sambungan telepon. Namun, Fadhil menolak panggilan tersebut tanpa memberikan keterangan apapun. 

Reporter: DS, SDC

Editor: Nurul Sayyidah Hapidoh

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
75 %
Surprise
Surprise
25 %
Kristen Ortodoks: Genggam Erat Budaya Timur Previous post Kristen Ortodoks: Genggam Erat Budaya Timur
Pelantikan Ormawa Tanpa Badan Eksekutif dan Legislatif Next post Pelantikan Ormawa Tanpa Badan Eksekutif dan Legislatif