Habieb Rizieq: Valentine Mengikis Aqidah dan Jiwa Kebangsaan

Read Time:1 Minute, 15 Second

Habieb Rizieq (memegang mic)


Dalam Islam tiada hari tanpa kasih sayang, karena Islam adalah agama kasih sayang. Umat Islam tidak pernah kekurangan kasih sayang, karena mereka memiliki Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Penyayang. Itulah yang dikatakan oleh Habieb Rizieq Syihab, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI), Rabu (13/2).

Itulah sebabnya Rizieq mengharamkan perayaan Valentine. Ia menjelaskan, Nabi Muhammad diutus untuk menebar kasih sayang melalui  Islam, agama yang berintikan kasih sayang. Sesama muslim juga wajib saling memberi kasih sayang setiap saat. “Jadi, umat Islam itu tidak miskin kasih sayang,” katanya. 

Bagi Rizieq, merayakan hari kasih sayang hanya setahun sekali merupakan hal yang aneh. “Bicara tentang kasih sayang, lucu sekali dirayakan setahun sekali. Itu tradisi orang yang miskin kasih sayang, sehingga stres mencari kasih sayang,” tuturnya. Ia menambahkan, valentine adalah tradisi yang tidak boleh ditiru atau diikuti oleh umat Islam.

Rizieq menyarankan pada seluruh generasi muda Islam agar selektif dalam berinteraksi dengan budaya atau tradisi apa pun. Salah satunya adalah tradisi valentine seperti memberi bunga atau coklat. “Jika bertentangan dengan Islam wajib ditolak, bukan dicoba,” tegasnya.

Tradisi valentine menurut Rizieq, tidak hanya merusak aqidah tetapi juga mengikis jiwa kebangsaan. “Valentine memang sering dikatakan sebagai budaya barat yang merugikan, tetapi faktanya lebih dari itu,” katanya.

Sebagai bangsa yang terdiri dari beragam suku, Indonesia cenderung mudah menerima perbedaan dan menjunjung tinggi nilai toleransi. Namun valentine bukanlah budaya yang pantas untuk diadopsi melaikan sebuah penyimpangan. “Kita toleransi terhadap perbedaan, tapi harus tegas terhadap penyimpangan,” tukas Rizieq. (Nida Ilyas)






About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post RUU Desa, Solusi Permasalahan Desa
Next post Ulil Abshar: Rayakan Valentine dengan Bertanggung jawab