Pelantikan SEMA (Senat Mahasiswa) dan DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa) yang dilaksanakan di Auditorium Harun Nasution, Selasa, (4/6) diwarnai aksi demonstrasi. Dalam aksi tersebut, tuntutan mahasiswa yang pertama, pembekukan DEMA dan SEMA. Kedua, memohon kepada rektorat untuk mengeluarkan SK Pembekuan DEMA dan SEMA UIN. Ketiga, melakukan pemilihan ulang di tingkat universitas, fakultas dan jurusan dengan sistem yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku, yaitu Statuta UIN.
Massa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UIN Jakarta menganggap sistem pemilihan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), sistem Pemira yang dibuat KPU dan anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) tidak kredibel. Selain itu, DEMA dan SEMA yang terpilih dinilai tidak sah.
Setelah aksi berlangsung, KBM UIN Jakarta melalui Imam Fitra Ramadhan berharap, rektorat mengundang mahasiswa dari organisasi eksternal dan internal kampus untuk duduk bersama dalam keadaan sama rata, tidak dengan arogansi. “Mau kita ya, one man one vote sebagai salah satu bentuk yang representatif tetap digunakan,” ujarnya, Selasa (4/6). Tapi baginya, selama ini, kemauan mahasiswa selalu ditolak.
Selain itu ia melihat, keberadaan DEMA dan SEMA yang sudah dilantik tersebut nantinya tidak akan ada bedanya. “Ada atau tidaknya SEMA dan DEMA saat ini sama seperti (ketika) BEMU dibekukan, sama saja,” ujar Imam.
Menanggapi aksi yang sedang dilakukan, Ketua DEMA Didin Sirojudin menjelaskan, aksi demonstrasi tersebut diperbolehkan. “Tetapi yang terpeting dari hasil demonstrasi itu ada yang dihasilkan lebih baik lagi dari saat ini,” tuturnya. Selain itu, ia lebih menitikberatkan untuk duduk bersama membahas tentang tuntutan dalam demonstrasi dengan rektorat.
Kepala Satpam UIN Jakarta Satori menjelaskan, pengamanan pelantikan SEMA dan DEMA yang diadakan di Auditorium sudah dilakukan. “Kita telah berkoordinasi dengan pimpinan, batas untuk mahasiswa berdemonstrasi hanya sebatas ini,” ujarnya sambil menunjuk bagian depan Gedung Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu, di mana para pendemo tengah berkumpul.
Mengenai pengamanan di dalam gedung sendiri, ia menegaskan, penjagaan sudah diatur dengan baik. “Semuanya sudah diatur. Satpam sudah ada di dalam gedung, mulai dari seragam rapi juga berpakaian preman. Pintu masuk pun sudah ada yang mengatur agar pejabat yang datang dapat masuk ke dalam UIN.” (Adi Nugroho)
Average Rating