Tantangan Baru Media di Era Digital

Read Time:1 Minute, 20 Second


Kini, di tengah penggunaan media sosial oleh publik yang semakin merata, media dihadapkan dengan tantangan baru. Media harus jeli melihat kehidupan publik dalam medium lain, yakni media sosial.

Dalam rangakaian acara Social Media Week 2015, harian KOMPAS mengadakan sharing session bertajuk From Noise to Voice (bagaimana kabar-kabar burung bisa menjadi informasi penting bagi publik).

Bertempat di Pacific Place Mall, hadir sebagai pembicara, Direktur Bisinis Harian Kompas, Ignatius Hardanto dan Shafiq Pontoh, Chief Strategic Offiicer Provetic. Sementara acara dipandu oleh Timothy Marbun, presenter berita dari KOMPAS TV.

Di era digital yang terus berkembang, noise bisa hadir dari mana saja, terutama dari media sosial. Dua pembicara dalam acara yang bekerjasama dengan Bank BCA ini menjelaskan bagaimana fungsi media dalam mengolah informasi, baik media konvensional maupun media sosial.

Menurut Ignatius Hardanto Subagyo, selaku perwakilan dari harian KOMPAS, noise dalam media sosial bisa diolah menjadi voice atau sumber informasi yang berguna bagi publik secara umum oleh media konvnesional seperti surat kabar.

Lanjutnya, dengan kadalaman dan proses verifikasi yang menjadi ciri khas media cetak, noise tidak bisa dipandang sebelah mata. Tragedi baku hantam yang bermula dari perdebatan di twitter beberapa waku lalu adalah salah satu contoh.

Sementara itu, menurut Shafiq Pontoh, perkembangan media digital yang semakin merata digunakan oleh masyarakat, membuat isu dan berita semakin cepat tersebar ke berbagai penjuru negara. Terutama lewat media sosial. Karena itu, media dituntut untuk jeli melihat kondisi di mana ruang yang semakin terbuka itu.

Kini tantangannya, bukan memilih satu di antara yang lain, cetak atau digital, melainkan menghadirkannnya sekaligus. Dengan inovasi yang memanfaatkan ruang keterbukaan di era digital seperti sekarang ini, noise bisa menjadi voice.
 

Thohirin

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Selembar Emas
Next post Merekonstruksi Intelektualisme Mahasiswa Di Tengah Gejolak Apatisme