Penuhi Kebutuhan Anak dengan Sastra

Read Time:1 Minute, 39 Second
Media dan penggiat sastra saat ini kurang memerhatikan kebutuhan anak, kini sastra disajikan hanya untuk remaja dan dewasa. Padahal, anak mempunyai kebutuhan yang samadengan remaja dan orang dewasa dalam membaca setiap karya sastra.
Demikian dinyatakan Suryanto selaku Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Jakarta Raya dalam acara pengajian sastra FLP Ciputat bertema Ketika Media Cyber Memengaruhi Imajinasi Anak di Aula Student Center (SC) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Sabtu (27/6).
Dalam acara tersebut, turut hadir salah satu penulis cerita anak, Wilvera Windayana. Menurutnya, sastra dapat memotivasi anak untuk membaca dan menulis. Namun, kini media dan penggiat sastra seakan melupakan sastra yang ditujukan untuk anak. “Dapat dilihat, saat ini anak lebih menyukai bermain gawai dibandingkan dengan membaca buku,” kata Wilvera, Sabtu (27/6).
Salah satu cara yang disampaikan Wilvera untuk menumbuhkan minat menulis untuk anak adalah dengan memberikan motivasi. Ia menambahkan, minat membaca dan menulis tersebut dapat ditumbuhkan melalui berbagi pengalaman, membacakan dongeng sebelum tidur, dan menyediakan bacaan untuk anak.  
Sementara itu, penulis cerita anak lain, Yasmin Amira Hanan bercerita, pencapaiannya menjadi penulis tidak lepas dari peran orangtua yang selalu mendidik anak. Kini, ia menerbitkan 10 buku di usianya yang ke-17 tahun. Tidak hanya itu, semenjak masih duduk di bangku sekolah dasar, ia telah mendapatkan penghargaan untuk 43 karyanya sebagai cerita pendek terbaik di Amerika Serikat.
Sempat mengalami kesulitan saat berinteraksi dengan teman sekolahnya, Yasmin memutuskan untuk keluar dari sekolah dan bergabung di tempat kursus bahasa. Berkat dukungan dari orangtuanya, ia bisa bertahan di Amerika dan menghasilkan beragam cerita pendek.
Ketua penyelenggara, Belda Eldrit Janitra berharap, setelah acara ini mahasiswa dan masyarakat pada umumnya dapat mengetahui bahwa anak-anak mempunyai dunia tersendiri dan membutuhkan perhatian khusus. “Sedang menghangatnya isu kekerasan pada anak juga menjadi pendorong acara ini terselenggara,” ungkapnya, Sabtu (27/6).
Salah satu peserta dari Universitas Islam Madinah, Ardantyo Sidohutomo mengatakan, Cerita dalam sastra memegang peran penting untuk meneruskan pesan-pesan kepada pembaca. “Setelah acara ini saya ingin mulai belajar menulis,” tutup Ardantyo Sidohutomo.
ER

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Sejenak Hening Solusi Hilangkan Stres
Next post Wirausaha Bermodal Kreativitas