Ini Tanggapan Korlap LSC Soal Penggunaan BH dalam Aksi

Read Time:1 Minute, 40 Second

Aksi mahasiswa yang mengatasnamakan Lingkar Studi Ciputat (LSC) di depan Istana Merdeka, Kamis (10/9) lalu menjadi perbincangan netizen di media sosial. LSC menggunakan pakaian dalam wanita, Breast Holder (BH) saat menyampaikan aspirasi mereka.

Tindakan LSC yang mengenakan BH pun menuai kecaman dari berbagai pihak. Salah satunya pelayangan surat terbuka dari  Keluarga Besar Mahasiswa Ciputat yang terdiri dari beberapa organisasi mahasiswa. Menurut mereka, penggunaan BH merupakan tindakan yang tidak etis dan melecehkan kaum perempuan.

Surat tersebut berisi tanggapan terkait aksi LSC yang menggunakan BH. Dalam isi surat terbuka yang dimuat di www.lpminstitut.com, penulis menyayangkan penggunaan simbol-simbol diskriminatif dan subordinatif sebagai alat untuk mengkritik dan menuntut keadilan. “Sebagai masyarakat beradab, sangat naif jika aksi massa masih saja melecehkan perempuan,” tulis Suci yang mewakili pihak Keluarga Besar Mahasiswa Ciputat.

Tak hanya itu, surat yang berisi kritikan penggunaan BH juga menuntut LSC untuk meminta maaf secara terbuka. “Jika tuntutan ini tidak diindahkan, maka kami melabeli LSC sebagai organisasi yang tidak pro-perempuan,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Rabitul Umam selaku koordinator lapangan (korlap) aksi LSC memberikan klarifikasi. Menurutnya, Keluarga Besar Mahasiswa Ciputat salah tangkap dalam memahami aksi yang dilakukan LSC. “Pemakaian BH sama sekali tidak bermaksud menyinggung pihak perempuan,” ujarnya, Minggu (13/9).

Umam menuturkan, penggunaan BH yang dipakai LSC memiliki makna tersendiri bagi mereka. Arti BH, lanjut Umam, bertujuan menyindir ketidaktegasan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan partai politik (parpol) dalam mengoreksi kinerja Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla.

Terkait permohonan maaf di depan umum, Umam menyesalkan tuntutan tersebut. Ia menilai pihak Keluarga Besar Mahasiswa Ciputat salah kaprah dalam menanggapi aksi LSC. “Mereka hanya menilai dari caranya, bukan pesan dari aksi yang kami lakukan,” ujar mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Namun, Ia mengapresiasi isi surat terbuka yang ditujukan ke pihak LSC. Umam menganggap surat terbuka tersebut bermanfaat untuk menjalin komunikasi dengan berbagai pihak yang mengkritik LSC. “Terkait klarifikasi, saya akan sampaikan melalui adik-adik saya. Dalam bentuk tertulis atau cetak akan kami bicarakan lagi,” tutupnya.

DP

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Surat Terbuka untuk Lingkar Studi Ciputat
Next post Azyumardi Azra: Intinya Tetap Konsisten