Lestarikan Keroncong melalui Pagelaran Seni

Read Time:1 Minute, 32 Second

Delapan orang memainkan keroncong dengan iringan alat musik modern seperti contra bass, cello, biola,dan gitar. Alunan keroncong mulai terdengar di Aula Anjungan DKI Jakarta Taman Mini Indonesia Indah (TMII)  yang semula hening.

Laki-laki dengan setelan baju koko, celana batik, dan topi memainkan gitar serta mendendangkan lagu yang berjudul Ondel-Ondel. Riuh Tepuk tangan penonton menambah kemeriahan seusai penyanyi selesai menyanyikan lagu tersebut pada siang itu.

Sayup-sayup alunan musik contra bass dan rebana yang saling bersautan membuat irama lagu Jali-jali asal Kota Jakarta semakin semarak.Sejumlah lagu dimainkan mengikuti pesanan para penonton siang itu.

Seperti Lagu Tetty Kadi yang berjudul Sepanjang Jalan Kenangan misalnya, lagu ini menambah suasana yang sebelumnya riang menjadi melodramatis. Setelah sejumlah lagu dimainkan, mulai dari lagu Betawi sampai lagu romantis zaman dulu.

Kemudian, dua penyanyi wanita mulai naik ke atas panggung mengenakan kebaya khas betawi. Dua wanita tersebut mulai menyanyikan lagu asal Portugis dengan tempo musik cepat. Begitu pula dengan petikan gitar dan gesekan cello yang terdengar lebih cepat. 

Pertunjukan musik Keroncong Tugu Grup Cafrinho ini diselenggarakan oleh Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dalam acara Pergelaran atraksi kesenian yang rutin diselenggarakan di Anjungan DKI Jakarta TMII, Minggu (13/9).
Ketua Grup Keroncong Cafrinho, Guido Quiko mengatakan, keroncong menjadi salah satu kesenian asli Jakarta yang patut untuk dilestarikan. “Maka dari itu, bentuk pertunjukan seperti ini memberikan wadah apresiasi tersendiri bagi seniman-seniman budaya Jakarta khususnya, seniman butuh ruang publik untuk apresiasi,” ujarnya, Minggu (13/9).
Guido berharap, kedepannya pemerintah lebih memperhatikan seniman serta budaya kota ini. “Belum ada langkah pasti mengenai pelestarian budaya Jakarta, saat ini pemerintah hanya memperhatikan soal pembangunan rusun, apartemen, dan jalan layang,” katanya.
Salah satu pengunjung asal Cempaka Putih, Sakiyem mengaku senang dan tertarik terhadap pertunjukan musik keroncong. “Pertunjukan itu sangat menghibur dan ini menjadi pertama kali melihat jenis Keroncong Tugu,” ujar, Minggu (13/9).
EM

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Membingkai Ilmu Pengetahuan dengan Karya Seni
Next post Kritik Dua Arah atas LSC dan Kontra-LSC