Read Time:1 Minute, 49 Second
Kehilangan yang terjadi di Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) pada pertengahan Maret 2016 bukanlah kasus pertama. Beberapa bulan lalu, sejumlah mahasiswa FITK yang juga pengunjung Perpustakaan Tarbiyah mengalami kasus serupa seperti dompet dan telepon genggam.
Sarana dan prasarana di Perpustakaan Tarbiyah dinilai kurang dan tak berfungsi dengan baik. Terbukti dari beberapa loker yang tidak disertai kunci. Padahal keberadaan loker berkunci menjadi salah satu cara mencegah kehilangan.
Keresahan akan kehilangan turut dirasakan Windy Atika. Siang itu, Senin (21/3) mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) ini serta dua orang temannya mengunjungi Perpustakaan Tarbiyah. Karena kondisi loker yang penuh, mereka meletakkan tas di luar loker. Nahas, dompet beserta isinya hilang saat mereka hendak meninggalkan ruangan.
Mendapati barang-barangnya hilang, Windy dan dua temannya pun segera melaporkan hal itu kepada pihak Perpustakaan Tarbiyah. Akhirnya mereka diajak ke ruang lantai dua FITK untuk melihat rekaman kejadian. Tapi, mereka tak bisa melihat kronologi kejadian lantaran kondisi kamera pengawas (CCTV) saat itu rusak.
Dari peristiwa tersebut, Windy berharap agar pihak Perpustakaan Tarbiyah melakukan perbaikan. “Lokernya diperbanyak lagi, agar kita juga nyaman kalau meninggalkan barang berharga di loker,” tutur Windy, Selasa(10/5).
Ketidaknyamanan dan kekecewaan juga dirasakan oleh Nadine Ayuningtias. Perempuan yang juga mahasiswi PBSI ini merupakan salah satu korban kehilangan lain di Perpustakaan Tarbiyah. “Kalau loker rusak mau gak mau ya kita taruh tas di bawah, berceceran,” tutur Nadine, Senin (16/5).
Menanggapi perihal ini, Kepala Urusan Perpustakaan Tarbiyah Lolyta Sari menyatakan, mereka sudah mengajukan pembenaran loker kepada pihak fakultas—Wakil Dekan (Wadek) II Bidang Administrasi Umum—pada 25 Agustus 2015 . Namun, sampai saat ini belum direalisasikan. “Saya sudah mengajukan untuk penggantian loker,” ungkap Lolyta. Selasa (10/5)
Menurut Lolyta, belum adanya perbaikan kunci loker karena pihak fakultas merasa dari segi kualitas kondisi loker masih bagus sehingga tidak perlu diganti. Padahal, Sambung Lolyta, faktanya kondisi loker yang tidak bisa terkunci tersebut penting untuk ditangani.
Setelah dimintai keterangan terkait kasus kehilangan, Wadek II Bidang Administrasi Umum FITK Ahmad Sofyan menyatakan, fasilitas yang berada di Perpustakaan Tarbiyah sudah memenuhi standar keamanan. Lebih lanjut ia menjelaskan, hanya ada dua pilihan mengenai loker di Perpustakaan Tarbiyah. “Mau dilepaskan kunci semua atau diberi kunci semua,” tuturnya, Selasa (10/5).
SA
Average Rating