Mediasi Kekacauan PBAK

Read Time:1 Minute, 48 Second


Pada 27 Agustus lalu, aliansi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta telah melakukan  Demo UKM di tengah Lapangan Upacara UIN Jakarta. Namun di tengah performa berlangsung, masa tak dapat di luar kendali.

Pihak UKM pun merasa kecewa atas kinerja panitia yang tak bisa mengontrol acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2018. Sehingga UKM se-universitas melakukan protes terhadap Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U). Dalam aksi ini, pihak UKM pun menuntut DEMA-U yang lalai dalam menata acara PBAK.

Menurut pelatih Paskibraka PBAK 2018 Harisman, penataan waktu dari panitia PBAK tak beraturan. Sehingga terjadi keteledoran di lapangan yang membuat para maba berhamburan. “Kami kecewa atas kejadian ini, di mana panitia di saat kekacauan?” tegasnya di depan Sekretariat Resimen Mahasiswa, Senin (27/08).

Aliansi UKM UIN Jakarta mengancam menyegegel sekretariat DEMA–U, apabila masalah yang terjadi tidak bisa diselesaikan. Aliansi UKM merasa dirugikan karena beberapa UKM tidak sempat tampil namun masa sudah dibubarkan. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua DEMA-U Ahmad Nabil Bintang pun angkat bicara. Ia sigap menawarkan rapat mediasi terbatas antara DEMA-U, DEMA-F, dan UKM. Ia pun berharap setelah adanya rapat ini, tidak ada lagi singgungan antara DEMA-U dan UKM. “Saya pribadi memandang masalah seperti ini sudah biasa terjadi dalam organisasi,” pungkasnya, Senin (27/8).

Kendati demikian, Ketua UKM Foreign Languages Association (FLAT), Muhammad Ikmal Wafa mengutarakan panitia PBAK harus bertanggung jawab atas kericuhan di lapangan. Tak hanya itu, struktural kepanitiaan yang ada mesti dijalankan sesuai tugasnya. ”Hasil koordinasi dengan DEMA-U tidak sesuai di lapangan,” ungkapnya, Senin (27/8).

Mediasi pun dilakukan di Aula Student Center. Setelah rapat mediasi, Ketua DEMA-U meminta maaf atas kesalahan yang terjadi. Saat itulah, pihak UKM dengan DEMA-U menemukan titik temu. Kesepakatannya, DEMA-U harus mengusut tuntas oknum-oknum yang menjadi provokator kekacauan dalam ajang pengenalan kampus.

Sementara itu, Ketua Pelaksana PBAK 2018 Imam Li Dzikri mengaminkan kekacauan dipicu adanya provokator yang memancing kekacauan. Tak hanya itu, Ia juga mengaku komunikasi belum terjalin dengan baik antara Panitia Fakultas dan Panitia Universitas. “Saya mengakui adanya kesalahan dari saya, serta kesalahan panitia pelaksana,” ujarnya, Selasa (28/8).

IR & HR

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Ricuh, Panitia PBAK Dipertanyakan
Next post Slogan Agamis, Nyatanya Miris!