FM
Read Time:1 Minute, 32 Second
Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menyatakan sikap terkait isu-isu nasional yang terjadi dewasa ini. Kegiatan itu dilakukan di sela-sela Rapat Kerja (Raker) Dema-U UIN Jakarta yang dilaksanakan di Gedung Aula Madya Lantai 2 pada 20 Mei 2019.
Pihak Dema-U UIN Jakarta berharap konflik-konflik yang tidak berkesudahan bisa diakhiri.
Karena konflik yang ada menyebabkan kehidupan sesama rakyat menjadi terpolarisasi. Perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 baik eksekutif maupun legislatif membuat para pendukung saling menyerang satu sama lain. Di samping itu Dema-U UIN Jakarta menganggap para elite politik mengeruhkan suasana.
Menurut Ketua Umum Dema-U Jakarta, Sultan Rivandi saat ini mahasiswa UIN Jakarta harus bangkit dan tidak berkutat di persoalan Pemilu 2019. “Mari kita sekarang maju pada
step yang lebih bermanfaat, tidak di situ-situ aja isinya,” ujarnya, Senin (20/5).
Selain itu, Dema-U UIN Jakarta juga menaruh perhatian pada isu-isu kemanusiaan. Mereka
menuntut agar pemerintah segera bertanggung jawab atas meninggalnya 527 Petugas Kelompok Penyelenggara Pemilu Serentak (KPPS). Di samping itu, instansi terkait juga harus mengevaluasi kejadian ini. Dengan harapan, Pemilu yang akan datang korban jiwa dapat diminimalisir.
Dema-U UIN Jakarta akan terus mengawal institusi penyelenggara Pemilu. Menurut Wakil
Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan Dema-U UIN Jakarta Jalaludin, Komisi Pemilihan
Umum harus dievaluasi dan diawasi. Baginya, kunci utama dalam kehidupan bernegara
adalah kepercayaan. Apabila lembaga negara tidak dapat memberikan kepercayaan terhadap publik, maka dapat menyebabkan disintegrasi. “Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara yang rendah akan menyebabkan disintegrasi,” tegasnya, Senin (20/05).
Dalam keadaan ini, Dema-U UIN Jakarta memilih berada pada poros jalan tengah. Mereka hadir untuk mendinginkan dan mengurai suasana politik yang panas. Dema UIN Jakarta juga mengimbau rakyat agar tidak mudah terprovokasi, “Garis besar pernyataan sikap itu adalah Untuk mendidik masyarakat dan menenangkan agar tidak berantem, bertikai dan jangan sampai terjadi kerusuhan,” pungkas Sultan, Senin (20/05).
Average Rating