Pragmatik sebagai Ide Baru Penelitian

Pragmatik sebagai Ide Baru Penelitian

Read Time:1 Minute, 21 Second

Pragmatik sebagai Ide Baru Penelitian

Seorang dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta—Kunjana Rahardi—mengisi Studium General bertema Kesantunan Media Sosial dan Peluamg Penelitian Pragmatik, Rabu (11/9). Kuliah umum tersebut di adakan oleh Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kunjana yang juga merupakan penulis buku Pragmatik, Fenomena Ketidaksantunan Berbahasa secara spesifik mengupas tema yang ada.

Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan PBSI Restu menjelaskan, pragmatik merupakan salah satu cabang ilmu linguistik yang membahas pemakaian bahasa yang dikaitkan dengan konteks pemakaiannya. Pragmatik berarti memahami sebuah konteks. Hal tersebut berkaitan dengan media sosial dan penggunaannya dalam konteks yang baik. “Jangan sampai kesalahpahaman suatu konteks berdampak buruk untuk penulis dan pembaca,” ujar Restu, Rabu (11/9).

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak contoh aspek pragmatik yang dapat kita lakukan.  Seperti halnya, konteks berbicara kepada teman sebaya jelas akan berbeda ketika berbicara kepada dosen atau orang yang lebih tua. Itulah yang disebut dengan kesantunan pragmatik dalam keseharian.

Kesantunan bermedia sosial dalam bidang pragmatik pun merupakan pembahasan spesifik yang harus dikaji dengan baik agar tidak timbul kesalahpahaman. Teknologi sudah menguasai zaman dan manusia. Informasi pun berkembang luas dan cepat di ranah internet. Tidak dipungkiri, berita hoaks beredar serada luas pula. Maka dari itu, kita perlu memperhatikan konteks pragmatik dalam informasi yang kita dapat.

Dosen Mata Kuliah Pragmatik Jurusan PBSI Neneng Nurjannah mengatakan, tema pragmatik diambil karena melihat keseragaman penelitian oleh Mahasiswa Jurusan PBSI. Para dosen pun megusulkan bahasan pragmatik secara mendalam agar mahasiswa mendapat banyak alternatif penelitian dalam segi pragmatik. Mereka pun dapat membaharui penelitian sehingga tidak monoton dari yang sebelumnya. “Studium Generale ini juga difokuskan untuk mahasiswa yang akan menggarap skripsi,” ujar Neneng, Rabu (11/9).

NQ

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Tiga Jalur Seleksi Turun Peminat, UKT Dianggap Cacat Previous post Tiga Jalur Seleksi Turun Peminat, UKT Dianggap Cacat
Mahasiswa Menyoal Isu KPK Next post Mahasiswa Menyoal Isu KPK