Tren Karier Generasi Gen Z

Tren Karier Generasi Gen Z

Read Time:1 Minute, 29 Second


Tren Karier Generasi Gen Z



Kejar Mimpi Tangerang selatan (KMTS) melaksanakan kegiatan seminar nasional melalui Zoom Meeting bertajuk “Star-Up Trend in The Era of Industrialization for Gen Z”, pada Sabtu (28/5).  Acara tersebut menghadirkan dua orang pemateri, yaitu Armando Chandra dan Juan Lesmana. 


Enterprise Solution Manager Lead di Tokopedia Juan Lesmana mengungkapkan minat generasi muda bekerja di star-up. Menurutnya iklim kerja yang lebih santai dibandingkan perusahaan konvensional lainnya, serta fasilitas yang mempumpuni menjadi salah satu faktor perusahaan star-up banyak diminati oleh generasi Gen Z. 


“Perusahaan star-up memang menyediakan fasilitas sesuai dengan para pekerjanya di Gen Z,” ujar Juan Lesmana, Sabtu (28/5). 


Armando Chandra selaku Former Manager di Grab menjelaskan perlu adanya pertimbangan yang matang untuk terjun di dunia star-up. Ia menambahkan para Gen Z harus pandai dalam beradaptasi dengan lingkungan baru, sifat jam kerja yang fluktuatif dan waktu deadline yang cepat.


“Sistem kerja yang belum tentu cocok bagi setiap orang, perlu ada yg pertimbangan yang matang,” tutur Armando Chandra, Sabtu (28/5).


Juan juga menjelaskan sebelum menentukan untuk berkarier di dunia star-up, pentingnya mempertimbangkan passion pribadi seperti entrepreneur-mindset, dan berani dalam bereksperimen.


Selain itu, menyinggung persoalan PHK di salah satu perusahaan star-up terkenal, Armando mengatakan, hal tersebut merupakan resiko dalam bekerja. Ia menjelaskan bahwa perusahaan star-up sebagai perusahaan yang lebih banyak dalam hal pengeluaran dana dibandingkan pendapatan.


Mendukung pernyataan Juan, Armando pun menjelaskan PHK tidak hanya terjadi di  perusahaan star-up, PHK juga terjadi di perusahaan konvensional lainnya. Ia juga mengatakan bahwa PHK di perusahaan star-up juga melewati pertimbangan prosedur aturan PHK.


“Risiko play-off seperti PHK tidak hanya di star-up, adanya pertimbangan bisnis dan strategi yang tidak sengaja perlu adanya PHK,” pungkas Juan Lesmana, Sabtu (25/5).


Reporter: Didya Nur Salamah 

Editor: Nadhifah Qothrunnada

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Wacana Lepas Masker di Akhir Masa Pandemi Previous post Wacana Lepas Masker di Akhir Masa Pandemi
PSK Terimpit Patriarki dan Ketidakpastian Hukum Next post PSK Terimpit Patriarki dan Ketidakpastian Hukum