Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan Wisuda Sarjana ke-126 pada Jumat–Sabtu, 25–26 November 2022. Wisuda kali ini, menjadi pertama kalinya diadakan secara offline, usai pandemi Covid-19 sepanjang dua tahun belakang.
Pagi tadi, proses pelantikan wisudawan di Gedung Harun Nasution itu, berjalan lancar dan khidmat. Mahasiswa yang dilantik sekitar 1.200 orang dari enam fakultas.
Salah satu lulusan S2 Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Asep Anwar Siddiq menyelesaikan studinya selama empat tahun. Pendidikan S2 yang pada umumnya ditamatkan selama dua tahun, tidak berlaku pada Asep. “Saya merangkap sebagai Wakil Kepala Sekolah di SMA Fullday Al Muhajirin Purwakarta. Itu yang menjadi hambatan saya dalam menyelesaikan pendidikan,” ujar Asep, Sabtu (26/11).
Asep memetik prestasi: berhasil mempublikasi penelitian ke taraf jurnal nasional. Penelitian tersebut menganalisis tentang teks yang dipakai Presiden Joko Widodo saat kemerdekaan Indonesia.
Wisudawati dari Program Studi Keperawatan Galih Rofiqoh—akrab disapa Fiqoh, mengatakan sepanjang dia berkuliah, baru pertama kali kedua orang tuanya mengunjungi UIN Jakarta. “Hal ini menjadi pengalaman terkesan,” ucap Fiqoh, Sabtu (26/11). Peranan orang tua, menjadi penyumbang motivasi Fiqoh selama menempuh pendidikan S1.
Wisudawan Program Studi Kesehatan Masyarakat, Iqbal Ramadhan berada di perjalanan 14 semester. Dia bernafas lega lantaran dapat menyelesaikan studi S1.
Sebagai seorang yang aktif berorganisasi, Iqbal sempat kesulitan membagi waktunya untuk kuliah. Kesulitan lain yang dialaminya: kebijakan Rektor Amany yang kini membatasi masa studi lima sampai enam tahun. “Tapi kalau untuk masa akademik tidak terlalu dipermasalahkan,” tutur Iqbal, Sabtu (26/11).
Iqbal juga mengatakan, kampus seharusnya bisa memberikan kebebasan kepada mahasiswa dalam hal berorganisasi. “Waktu tujuh tahun itu tidak cukup untuk organisasi dan mencari pengalaman,” pungkasnya.
Reporter: IHPA, DR
Editor: Syifa Nur Layla