Pantang Menyerah Kejar PTN BH

Pantang Menyerah Kejar PTN BH

Read Time:1 Minute, 48 Second
Pantang Menyerah Kejar PTN BH

Aula Madya Lantai 1 kembali dijadikan tempat bisnis demi melanjutkan program PTN BH. Harapan mahasiswa untuk menambah ruang kegiatan pupus.


Aula Madya Lantai 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang
sebelumnya sempat kosong, dijadikan kantin pada Rabu (13/11). Upaya itu dilakukan untuk
melanjutkan program Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH).

Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU) dan Rumah Tangga UIN Jakarta, Abdul Halim
Mahmudi menjelaskan, kantin Aula Madya merupakan bagian dari kebijakan UIN Jakarta.
Upaya itu dilanjutkan untuk memenuhi syarat PTN BH. “Aula Madya Lantai 1 ini ke depannya
akan tetap dijadikan kantin, sebagai penunjang universitas,” jelasnya, Kamis (21/11).

Kafe yang sebelumnya tutup, jelas Halim, disebabkan beberapa faktor, salah satunya dari segi
ekonomi. Halim menyatakan, bagian umum akan memberikan ruang-ruang untuk memajukan
bisnis. “Masih ada Aula Madya Lantai 2 yang bisa digunakan. Jadi, teman-teman harus pintar-
pintar mengelola dan menggunakan fasilitas yang ada, yang pasti harus bisa bergantian dan
berbagi,” ucap Abdul Halim.

Halim menambahkan, kantin adalah salah satu elemen penting bagi akreditasi universitas.
Menurutnya, karyawan kesulitan mencari tempat istirahat dan membutuhkan fasilitas kantin
yang memadai. “Pilihan yang sebelumnya itu sangat terbatas dan mudah-mudahan fasilitas
kantin yang ada saat ini dapat memadai juga banyak pilihannya,” ucap Halim.

Ketua Forum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Muhammad Naufal Waliyyuddin
menyayangkan kebijakan tersebut karena peluang untuk mendapatkan fasilitas kegiatan
mahasiswa pupus. “Dampaknya adalah kegiatan dari masing-masing UKM menjadi terhambat
dan harus ada yang mengalah untuk pindah tempat kegiatannya,” jelasnya, Rabu (20/11).

Naufal memandang, pihak rektorat dan mahasiswa memiliki orientasi yang berbeda terhadap
fungsi Aula Madya lantai 1. Naufal menjelaskan, mahasiswa membutuhkan fasilitas itu untuk
berkegiatan, sedangkan pihak rektorat memanfaatkannya sebagai tempat bisnis. Ia
menyampaikan, pihak rektorat seharusnya berkomunikasi dengan mahasiswa sebelum membuat
kebijakan itu.

Naufal berharap, Aula Madya Lantai 1 bisa dimanfaatkan kembali sebagai tempat kegiatan
mahasiswa. Naufal mengatakan, Wakil Rektor (Warek) bidang Kemahasiswaan bisa
berkomunikasi dengan Warek Administrasi Umum untuk mengembalikan tempat itu sebagai
wadah kegiatan mahasiswa. “Agar mahasiswa dapat aktif kembali dengan kegiatan-kegiatan
yang ada dan (kampus) bukan aktif dalam segi bisnis saja,” tutur Naufal.

Sebelumnya, Institut telah berupaya menghubungi Imam Subchi selaku Wakil Rektor Bidang
Administrasi Umum untuk meminta konfirmasi sejak Senin (18/11) lalu. Namun hingga berita
ini terbit, pihak terkait tak kunjung memberikan respons.

Reporter: NF
Editor: Wan Muhammad Arraffi

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Wisuda Dua Pekan, Solusi Peningkatan Peserta Previous post Wisuda Dua Pekan, Solusi Peningkatan Peserta
Tak Kunjung Cair Dana SAA Next post Tak Kunjung Cair Dana SAA