Wisuda Dua Pekan, Solusi Peningkatan Peserta

Wisuda Dua Pekan, Solusi Peningkatan Peserta

Read Time:3 Minute, 5 Second
Wisuda Dua Pekan, Solusi Peningkatan Peserta

Jumlah wisudawan ke-134 meningkat dari sebelumnya. UIN Jakarta gelar prosesi wisuda dua pekan guna menciptakan efektivitas.


Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Wisuda ke-143 di Auditorium Harun Nasution. Prosesi wisuda tersebut mengangkat  tema “Perwujudan Generasi yang Kompetitif Menuju Indonesia Maju”. Berbeda dengan wisuda sebelumnya yang hanya melantik 1.582 mahasiswa, kali ini UIN Jakarta melantik 2.919 mahasiswa. Hal tersebut membuat UIN Jakarta harus menggelar wisuda dalam dua pekan, yaitu  16–17 November dan 23–24 November.

Ketua Kemahasiswaan dan Alumni, Muhammad Furqon mengatakan, prosesi wisuda kali ini berlangsung dalam dua pekan lantaran jumlah wisudawan yang terbilang banyak. Di samping itu, kapasitas auditorium pun tidak memadai. “Ketika acara wisuda itu bukan hanya peserta wisuda saja yang hadir. Mereka juga bawa orang tuanya,” ujar Furqon melalui WhatsApp, Sabtu (23/11).

Furqon juga menjelaskan, karena kapasitas auditorium yang tidak memadai, maka acara wisuda terbagi menjadi empat hari. Adapun setiap harinya, hadir sekitar tujuh ratus wisudawan dari tiap-tiap fakultas yang telah dijadwalkan.

Pembagian tersebut bertujuan agar salah satu orang tua mahasiswa bisa menyaksikan secara langsung prosesi wisuda dari dalam gedung. Berkaca dari wisuda sebelumnya, di mana semua peserta  masuk memenuhi auditorium, sehingga orang tua tak bisa mendampingi. “Sementara wisuda itu kan momen yang paling ditunggu, dan disaksikan oleh orang tua merupakan kebanggaan tersendiri,” jelasnya.

Furqon juga menambahkan, pada prosesi tersebut wisudawan diperbolehkan membawa kedua orang tua, dengan catatan hanya satu orang yang di dalam gedung. Sementara yang lain, menunggu di luar gedung.  UIN Jakarta pun telah menyediakan tenda dan televisi agar orang tua tetap dapat menyaksikan proses wisuda dari luar gedung. “Yang sebelum-sebelumnya itu justru semuanya di luar. Offline tapi tidak bisa menyaksikan secara langsung,” tambahnya.

Kendati demikian, UIN Jakarta tetap menggelar wisuda di dalam kampus, dengan harapan orang tua bisa mengetahui tempat di mana anaknya belajar. Berdasarkan keterangan Furqan, ke depannya wisuda akan dilaksanakan dalam satu hari dengan dua ribu peserta atau lebih. “Mungkin tidak di UIN, tetapi di tempat lain yang kapasitasnya lebih besar,” ujarnya.

Meskipun terlaksana selama empat hari, menurut Furqan, acara tersebut terbilang efektif karena tidak terlalu sesak. “Jadi tidak terlalu bertumpuk, suasananya juga bisa lebih nyaman, lebih nikmat,” tuturnya.

Sependapat dengan Furqan, wisudawan dari Program Studi (Prodi) Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), TH, mengatakan bahwa Wisuda ke-134 terbilang efektif. Menurutnya,  mulai dari perencanaan yudisium, gladi resik, hingga wisuda selesai, semuanya berjalan dengan  lancar. “Bahkan, hadiah untuk wisudawan terbaik bisa langsung cair pada hari yang sama,” ungkap TH melalui direct message (DM) Instagram, Sabtu (23/11).

Di balik keefektifan tersebut, TH hanya menyayangkan bahwa pada acara besar selevel wisuda, renovasi kamar mandi Student Center (SC) belum selesai. “Baiknya, ya sudah selesai, karena peran kamar mandi di acara besar dengan banyak orang yang masuk ke kampus itu sangat diperlukan,” sesalnya.

Lain halnya dengan wisudawan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Fitri yang mengeluhkan pembagian wisuda menjadi dua pekan. Menurutnya, hal itu membuat waktu berdiri untuk menunggu panggilan maju ke depan menjadi lebih lama. “Jadi kita berdiri terus nungguin teman-teman semua fakultas itu selesai, maju satu-satu, itu kan bakal lama banget kan,” keluh Fitri melalui WhatsApp (23/11).

Fitri juga menyampaikan bahwa ada beberapa wisudawan yang mengeluhkan ketidakhadiran rektor pada acara wisuda tersebut. Hal ini membuat beberapa wisudawan merasa kurang sakral, karena prosesi pemindahan kuncir dilakukan oleh dekan, bukan rektor. “Biasanya kan rektor yang mindahin kuncir, jadi kalau diwakilin dekan kurang sakral aja rasanya,” ungkapnya.

Meskipun begitu, Fitri memandang wisuda dua pekan dapat membantu mahasiswa yang baru mengikuti sidang di akhir batas penutupan pendaftaran wisuda. “Karena mungkin memang wisuda saat ini tidak dibatasi sehingga banyak jumlah pesertanya. Jadi mereka masih bisa mendaftar wisuda, karena kuotanya masih tersedia,” ujarnya.

Reporter: TNI
Editor: Muhammad Arifin Ilham

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Cara Gen Z Kelola Stres di Era Modern Previous post Cara Gen Z Kelola Stres di Era Modern
Pantang Menyerah Kejar PTN BH Next post Pantang Menyerah Kejar PTN BH