
Berbeda dengan pelaksanaan wisuda sebelumnya yang selalu berlangsung di kampus, Wisuda ke-138 UIN Jakarta justru akan diadakan di luar kampus. Keputusan tersebut menimbulkan beragam respons dari para calon wisudawan.
Pelaksanaan Wisuda ke-138 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta akan berbeda dari biasanya. Jika pada periode sebelumnya pelaksanaan wisuda selalu berada di dalam lingkungan kampus, kali ini UIN Jakarta memutuskan untuk memindahkan lokasi acara tersebut ke luar kampus.
Keputusan tersebut tertuang dalam surat Nomor B-1349/R/R.I/HM.03.4/10/2025 tertanda Wakil Rektor (Warek) Bidang Akademik, Ahmad Tholabi Kharlie, pada Kamis (2/10). Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa wisuda ke-138 akan dilaksanakan pada Selasa (2/12), dengan kapasitas gedung yang hanya dapat menampung sekitar empat ribu orang. Kapasitas itu diperuntukkan bagi dua ribu wisudawan dan dua ribu orang tua atau pendamping mereka.
Beberapa minggu kemudian, tepatnya pada Senin (27/10), pihak kampus kembali mengeluarkan surat Nomor B-1452/R/R.I/HM.03.4/10/2025 yang memuat informasi lebih lanjut mengenai lokasi pelaksanaan wisuda. Dalam surat itu disebutkan bahwa acara akan digelar di Gedung The Krakatau Grand Ballroom, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Pintu 1 Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Pemindahan lokasi wisuda sontak menimbulkan berbagai respons dari para calon wisudawan. Salah satunya Ika—bukan nama sebenarnya, calon wisudawan dari Program Studi (Prodi) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), Fakultas Ushuluddin (FU). Ia mengaku kurang setuju dengan keputusan tersebut. Selain karena pelaksanaannya di luar kampus, wisuda yang bertepatan dengan hari kerja akan menyulitkan keluarga serta teman-temannya untuk hadir pada momen bahagia tersebut.
“Soalnya kan pasti wisuda mengundang orang tua dan keluarga, ya, jadi semakin jauh ke tempat wisudanya yang katanya di TMII dan kita belum tau tuh kondisi tempat kayak gimana, alias belum jelas deh. Kecewa banget, aku enggak bisa ngerasain euforia wisuda di kampus sendiri,” ungkap Ika pada Sabtu (25/10).
Meski demikian, Ika bisa menerima acara wisuda berlangsung di luar kampus selama lokasinya tidak terlalu jauh dan tetap dilakukan pada akhir pekan. “Menurut aku tidak apa-apa diluar kampus. Tapi tetap dilaksanakan weekend dan masih dekat dengan kampus, seperti mencari hall atau ballroom yang luas, yang menampung ribuan orang. Jika tidak muat mungkin bisa dibikin menjadi dua hari,” tambahnya.
Hal serupa juga dirasakan Sinta—bukan nama sebenarnya, calon wisudawan asal Prodi Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH). Sinta mengetahui informasi tentang perpindahan lokasi wisuda dari temannya. Awalnya, ia mengira itu hanya candaan. Namun, Sinta baru menyadari bahwa TMII memang akan menjadi lokasi resmi Wisuda ke-138 UIN Jakarta saat surat pemberitahuan keluar.
“Jujur kecewa, apalagi kalau melihat tempat yang dipilih kan jauh, ya, dari Ciputat dan aku pun kos di sini. Harusnya lebih enak kalo di kampus sendiri atau kalau mau di luar, ya, yang masih sekitar sini aja,” ujar Sinta pada Minggu (26/10).
Sinta juga merasa khawatir keluarganya tidak dapat hadir karena pelaksanaan wisuda pada hari kerja. Katanya, keluarganya pun turut merasa kecewa dengan perubahan jadwal dan lokasi wisuda. “Orang tua juga mengeluhkan kok diundur terus, walaupun cuma jeda dua hari dari tanggal awal, ditambah karena weekday. Harusnya sekeluarga besar, awalnya pas bilang di weekend November udah pada bisa. Tapi karena weekday jadi beberapa enggak ikut karena enggak bisa cuti,” katanya.
Ia menambahkan, pihak kampus seharusnya dapat menyesuaikan waktu pelaksanaan wisuda dengan kondisi wisudawan serta keluarga mereka yang akan hadir. “Kalau memang renovasinya enggak se-krusial itu mungkin bisa ditunda dulu, tunggu pas liburan sekalian. Maksudnya kan itu pasti kampus bakal ramai, kenapa nggak dipikirin dulu waktu yang lebih pas,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Warek Bidang Akademik, Ahmad Tholabi Kharlie, menjelaskan, pelaksanaan Wisuda ke-138 UIN Jakarta memang akan berlangsung di luar kampus. Hal itu karena dalam waktu dekat akan ada renovasi di kawasan Auditorium Harun Nasution (Harnas), yang selama ini menjadi lokasi utama penyelenggaraan wisuda. Renovasi tersebut bagian dari upaya kampus untuk memperbaiki dan menata infrastruktur kampus agar lebih representatif dan nyaman untuk kegiatan akademik maupun seremonial di masa mendatang.
“Jadi, pelaksanaan di luar kampus merupakan langkah antisipatif agar kegiatan wisuda tetap berlangsung lancar tanpa terganggu oleh aktivitas pembangunan dan renovasi di lingkungan kampus,” kata Tholabi, Selasa (28/10).
Menyoal jadwal renovasi, ia menegaskan, tidak bisa ditunda terlalu lama karena telah menjadi bagian dari agenda besar penataan kawasan kampus yang sudah terjadwal sejak tahun sebelumnya. “Karena itu, wisuda kali ini dilaksanakan di luar kampus agar tidak menghambat jadwal kegiatan pembangunan dan wisuda tetap dilaksanakan sesuai agenda,” tegasnya.
Menurutnya, pemilihan TMII sebagai lokasi Wisuda ke-138 UIN Jakarta lantaran memiliki kapasitas memadai untuk menampung sekitar dua ribu wisudawan beserta pendampingnya. Selain itu, TMII juga memenuhi standar kenyamanan dan keamanan untuk kegiatan akademik berskala besar. “Selain itu, TMII relatif dekat dari kampus Ciputat sehingga mudah dijangkau, baik oleh panitia maupun para peserta dan keluarga wisudawan,” ujar Tholabi.
Pertimbangan lain, sebab UIN Jakarta tidak memiliki fasilitas ruangan untuk pelaksanaan wisuda selain Auditorium Harnas. “Ruang-ruang di kampus lebih cocok untuk kegiatan akademik rutin seperti kuliah umum, seminar, atau yudisium fakultas. Karena itu, untuk menjaga kenyamanan dan kelancaran prosesi wisuda, lokasi eksternal dengan kapasitas besar menjadi pilihan paling rasional,” ucapnya.
Terkait akomodasi dan transportasi peserta wisuda, lanjut Tholabi, sama seperti pelaksanaan wisuda sebelumnya, kampus tidak menyediakan fasilitas akomodasi maupun transportasi khusus bagi peserta. Ia menjelaskan, para wisudawan biasanya mengupayakan sendiri kebutuhan transportasi, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun menyewa bersama keluarga dan teman sejawat.
Ia juga mengingatkan, bagi calon wisudawan yang belum terakomodasi oleh Wisuda ke-138 UIN Jakarta, kampus tetap memberikan kesempatan untuk mengikuti prosesi pada periode berikutnya. “Jangan khawatir, karena mereka masih memiliki kesempatan untuk mengikuti wisuda pada periode berikutnya, yaitu bulan Februari 2026. Kampus tetap berkomitmen agar seluruh lulusan dapat mengikuti prosesi wisuda secara bertahap sesuai kapasitas dan jadwal yang tersedia,” tuturnya.
Soal waktu pelaksanaan wisuda yang berlangsung pada hari kerja, Tholabi menyebut bahwa hal tersebut bukan tanpa alasan. Katanya, pelaksanaan wisuda sejatinya memang pada hari kerja. “Idealnya memang weekday. Mengapa kita (wisuda di kampus) selalu weekend? Karena keterbatasan ruang parkir kalau bareng sama kegiatan kuliah, dll,” jelasnya.
Reporter: Anggita Rahma Dinasih
Editor: Muhammad Arifin Ilham
