Cuma Tiga Hari Pendaftaran KPM–BPPM

Cuma Tiga Hari Pendaftaran KPM–BPPM

Read Time:4 Minute, 24 Second
Cuma Tiga Hari Pendaftaran KPM–BPPM

Selain karena informasinya yang diunggah pada akhir pekan, pendaftaran KPM dan BPPM yang hanya berlangsung tiga hari membuat mahasiswa tergesa-gesa. Tak sampai di sana, perubahan jadwal yang mendadak juga terjadi dalam rangkaian rekrutmen yang dilakukan oleh SEMA-U itu.


Senat Mahasiswa (SEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan rekrutmen Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) dan Badan Pengawas Pemilihan Mahasiswa (BPPM) mulai Senin (13/10) hingga Jumat (24/10). Pemberitahuan rekrutmen disebar lewat Instagram resmi SEMA-U pada Minggu (12/10), atau sehari sebelum mulainya pendaftaran peserta. 

Rangkaian rekrutmen berawal dengan pengisian formulir online dan pengambilan berkas oleh peserta pada Senin (13/10). Kemudian berlanjut dengan pengembalian berkas pada Selasa (14/10) dan verifikasi berkas pada Rabu (15/10). Pada Kamis (16/10), SEMA-U akan mengumumkan peserta yang lolos berkas.

Lalu, pada Jumat hingga Sabtu (17–18/10), peserta melakukan wawancara, fit and proper test KPM dan BPPM. SEMA-U akan melakukan rekapitulasi penilaian pada Minggu hingga Senin (19–20/10) yang kemudian berlanjut dengan verifikasi berkas pada keesokan harinya–Selasa (21/10). Peserta yang lolos seleksi KPM & BPPM akan diumumkan pada Rabu (22/10). Mereka akan dilantik secara resmi pada Jumat (24/10) setelah penetapan struktural, Kamis (23/10).

Diberitahukan dalam unggahan SEMA-U pada Rabu (15/10), pengembalian berkas yang semulanya Selasa (14/10) masih bisa berlangsung hingga Rabu (15/10) pukul 16.30.  Kamis (16/10), SEMA-U juga mengunggah cerita Instagram perihal mundurnya pengumuman peserta lolos berkas yang semulanya Kamis (16/10) menjadi Jumat (17/10). 

Imbas pergeseran itu, fit and proper test yang seharusnya berlangsung pada Jumat hingga Sabtu (17–18/10) berubah menjadi Sabtu dan Minggu (18–19/10). Pada Senin (20/10), SEMA-U dalam unggahan cerita Instagramnya kembali memberitahukan perubahan agenda tersebut sehingga akan berlangsung hingga Rabu (22/10).

Menanggapi hal itu, Muslimin Nurmahdean Permana, mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) menyebut perekrutan mahasiswa umum–selain SEMA-U–menjadi KPM dan BPPM merupakan langkah yang bagus.  Hal itu menjadikan mahasiswa terlibat langsung dalam proses pengawasan pemilihan mahasiswa (Pemilwa). “Harapannya supaya Pemilwa ini bisa berjalan baik dan juga tidak ada kericuhan,” jelas Muslimin saat dihubungi melalui WhatsApp, Kamis (16/10).

Meskipun begitu, Muslimin mengeluhkan jadwal pendaftaran yang hanya tiga hari. Menurutnya, dengan persyaratan yang cukup banyak, rentang waktu tersebut sangat terbatas dan mepet. Terlebih, SEMA-U pun baru menyebarkan informasi rekrutmen KPM–BPPM pada Minggu (12/10). Lantaran kesibukan kuliah, Muslimin bersama teman-temannya yang hendak mendaftar baru bisa menyiapkan berkas pada Selasa. 

“Itu benar-benar keteteran banget, sampai teman gue ada yang izin mata kuliah (matkul) hanya untuk menyiapkan berkas. Lalu, banyak juga kendala seperti tanda tangan dosen, ketua program studi (kaprodi), dan yang lainnya. Karena mendadak banget, jadi kita minta tanda tangan di hari Rabu,” ujarnya.

Kata Muslimin, SEMA-U seharusnya memberi tenggat minimal lima hari untuk mempersiapkan berkas dan persyaratan lain yang diperlukan. “Karena di sisi lain dosen pun kalau kita minta tanda tangan mendadak belum tentu bisa. Kedua, informasinya pun harus merata, tidak hanya di Instagram saja. Jadi, harus disalurkan ke Dewan Mahasiswa (DEMA) atau Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) supaya kita bisa mengetahui informasinya,” katanya.

Hal serupa juga terjadi pada Fahmi—bukan nama sebenarnya—mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Ia menyayangkan pendaftaran yang hanya berjalan tiga hari. Belum lagi, persyaratan yang diperlukan cukup banyak. “Belum lagi kalau di FST sendiri untuk verifikasi dan pengesahan e-letter itu lama. Jadi, tidak bisa hanya dalam waktu tiga hari.  Mau tidak mau kita banyak minta persetujuan ke dekanat secara langsung. Itu membuat tenaga dan pikiran terkuras, tambah lagi duit juga terkuras karena berkas-berkas yang disertakan masih berupa hard file dan belum terdigitalisasi,” ucap Fahmi saat diwawancarai, Sabtu (18/10).

Lantaran perekrutan tingkat universitas melibatkan pendaftar yang cukup banyak, katanya, perlu tenggat yang lebih sesuai. Fahmi juga menyarankan pendaftaran itu setidaknya berlangsung selama dua minggu. “Bahkan untuk rekrutmen panitia, misal acara prodi atau fakultas, memerlukan waktu yang panjang. Persyaratan-persyaratan pun diharapkan bisa terdigitalisasi,” tambahnya.

Selaras dengan Muslimin dan Fahmi, Hamid—bukan nama sebenarnya—mahasiswa Fakultas Ushuluddin (FU) menyebut jadwal yang diberikan terkesan benar-benar mendadak. “Kalau berbicara tentang profesionalitas, masa iya sekelas SEMA-U memberikan pengumuman rekrutmen di akhir pekan dan waktunya di malam hari. Kita tau lah akhir pekan kan orang-orang pada istirahat atau ada hal lain. Itu sih menurut saya, selain mendadak juga kurang profesionalitas,” ungkap Hamid saat dihubungi melalui WhatsApp, Sabtu (18/10).

Hamid juga melihat ketidakkonsistenan SEMA-U dengan jadwal yang telah ada. Pendaftaran melalui formulir elektronik yang awalnya hanya sampai Senin (13/10), ternyata berubah hingga Rabu (15/10) yang seharusnya hari verifikasi berkas. Setelah itu, waktu pendaftaran lewat formulir elektronik pada Rabu (15/10) juga mencapai pukul 18.00 WIB.  “Nah, ini benar-benar tidak profesional, tidak konsisten dengan apa yang telah mereka tetapkan sendiri. Benar-benar seperti seenaknya,” jelasnya.

Institut telah menghubungi Elok Azkiyatun Nafsiyah, Ketua SEMA-U untuk meminta konfirmasi sejak Kamis (16/10). Lantaran tidak ada tanggapan, pada Jumat (17/10) Institut menghubungi Muhammad Burhanudin, Ketua Komisi I Hukum dan Perundang-undangan SEMA-U. Burhan meminta agar Institut langsung berkomunikasi dengan Elok. Institut  kembali menghubungi Elok hingga berita ini terbit, namun belum ada jawaban dari Ketua SEMA-U itu.

Reporter: Naufal Fauzan
Editor: Muhammad Arifin Ilham

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Jilid Dua Pembangunan Masjid PPG Previous post Jilid Dua Pembangunan Masjid PPG
Uang Alumni pada Bebas Pustaka FU Next post Uang Alumni pada Bebas Pustaka FU