58% Pemilih Dema FIDKOM Memilih Golput

Read Time:1 Minute, 32 Second
Beberapa mahasiswa sedang menggunakan hak pilihnya pada Pemira FIDKOM, Selasa (27/3)

Berdasarkan penghitungan suara Pemilihan Raya (Pemira) Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi (FIDKOM) pada 27 Maret kemarin, banyak mahasiswa yang tidak menggunakan hak suaranya. Dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah 2138 pemilih, hanya 900 mahasiswa yang memilih. Berarti, sekitar 58 % mahasiswa tidak menggunakan hak pilihnya.

Ketidakpercayaan terhadap kandidat, bentrok dengan jadwal kuliah, dan masalah sosialisasi yang kurang maksimal menjadi faktor banyaknya mahasiswa yang tidak menggunakan hak suaranya, seperti yang dikatakan mahasiswa Jurusan Jurnalistik, Nurlailah Sari Amallah.

Nurlailah mengaku dirinya tidak memilih lantaran para kandidat dianggap kurang berbobot. “Saya tidak memilih karena para kandidat tidak bisa membuktikan visi dan misinya. Percuma saya menyumbangkan suara kalau nantinya mereka tidak amanah,” tuturnya, Jumat (29/3).

Hal senada disampaikan mahasiswi  Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Hikmayanti. Ia tidak menggunakan hak pilihnya dikarenakan kurangnya sosialisasi dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hikmayanti mengaku, baru mengatahui adanya pemira satu hari sebelum pesta demokrasi itu dimulai. Itu pun ia ketahui melalui BlackBerry Messenger yang dikirim oleh salah satu temannya. “Seharusnya sosialisasi diadakan jauh-jauh hari agar mahasiswa tahu kapan Pemira dilaksanakan dan siapa saja kandidatnya. Kalau tidak tahu kandidatnya, apa visi dan misinya, buat apa dipilih? percuma dong,” ucapnya, Kamis (29/3).

Menanggapi banyaknya mahasiswa yang tidak menggunakan hak suaranya, Ketua KPU, Fatkhur Rohman mengatakan, bukan masalah kurang sosialisasi, tetapi banyak mahasiswa yang belum melek politik dan tidak memiliki kepedulian terhadap orang lain.

“Menurut saya, sosialisasi sudah maksimal. Dari jauh-jauh hari KPU sudah memasang spanduk, melakukan debat kandidat, dan menyebarkan pamflet. Tetapi mahasiswa jaman sekarang sudah terlalu hedon dan apatis,” tutur mahasiswa yang kerap dipanggil Kuro, Jumat (29/3).

Seharusnya, menurut Kuro Pemira diikuti secara aktif oleh seluruh mahasiswa yang telah memiliki hak pilih. Mengingat peran aktif mahasiswa akan menentukan masa depan FIDKOM  satu tahun ke depan.  
(Nur Azizah)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Menghadapi Senja
Next post Pengumpulan KTM Bebani Calon Kandidat BEM FITK