Evaluasi Dosen Memberatkan Mahasiswa

Read Time:1 Minute, 40 Second
Form evaluasi dosen yang terdapat di Academic Information System (AIS) pada kolom penilaian mahasiswa. Terdapat 31 pertanyaan  yang harus dijawab oleh mahasiswa


Pengisian pada lembar evaluasi dosen yang dilakukan secara otomatis di Academic Information System (AIS) sejak semester genap lalu dinilai memberatkan mahasiswa. Pasalnya, saat mahasiswa hendak melihat kolom penilaian terlebih dahulu harus mengisi form evaluasi dosen, akibatnya pengisian form tidak efektif.

Keberatan itu dirasakan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Semester 2, Afny Irfani yang menyampaikan bahwa pengisian form evaluasi dosen memberatkan, sebab pengisian evaluasi dosen dilakukannya berulang.

“Saya sudah mengisi form evaluasi dosen yang dibagikan oleh Kepala Jurusan, kenapa di AIS harus mengisi lagi? Bikin banyak kerjaan,” keluhnya, Kamis (18/7).

Meski demikian, pada pengisian secara manual maupun otomatis Afny mengaku tidak pernah mengisi sembarangan. Menurutnya, jika mengisi dengan sembrono akan sia-sia.

“Saya mengisi form tersebut tidak asal-asalan. Kenapa harus takut kepada dosen? Kalau terus-terusan takut sama dosen, pendidikan kita tidak akan maju,” tambah Afny.

Berbeda dengan Afny, Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi (FIDIKOM), Erfa Dwijayanti, merasa keberatan. Dirinya bahkan tidak mengisi form evaluasi dosen lantaran ragu akan berpengaruh terhadap nilai kuliahnya.

“Saya tidak mengisi form sendiri, tapi dibantu oleh teman saya,” kata Erfa.

Menanggapi form evaluasi dosen yang dianggap keberatan mahasiswa, Wakil Rektor (Warek) Bidang Akademik, Mohammad Matsna mengatakan, evaluasi dosen yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan satu tahap untuk meningkatkan kualitas dosen. Sehingga Rektorat bisa mengetahui kualitas dosen secara objektif.

Matsna menambahkan, adanya evaluasi dosen yang dilakukan secara otomatis dirasa lebih efektif ketimbang pengisian secara manual. Sedangkan, pelaksanaan evaluasi dosen secara manual diberikan kepada masing-masing jurusan dalam mengonsep sendiri.

“Form itu menjadi feedback bagi kami untuk mengetahui kualitas dosen. Ini tujuannya sangat positif, bukan malah membebani mahasiswa. Setiap semester kita melakukan evaluasi dosen di masing-masing jurusan,” ungkap Matsna.

Matsna Berharap dengan diadakannya evaluasi dosen secara otomatis berdampak positif kepada dosen, sehingga bisa memberikan pelayanan sebaik-baiknya terhadap mahasiswa. Selain itu, agar mahasiswa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan menjadi sarjana yang sesuai dengan bidangnya. (Ayub)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Kiprah Partai Islam di 2014
Next post Umat Islam Perlu Menekuri Makna Puasa