Setetes Darah Bantu Masyarakat Tangsel

Read Time:2 Minute, 14 Second
Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) KLOP UIN Jakarta 2013 mengadakan Workshop Donor Darah di Aula Kantor Kepala Desa Bakti Jaya, Kecamatan Setu,  Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (14/9). Kegiatan ini merupakan salah satu program yang diusung guna membantu masyarakat untuk lebih paham mengenai pentingnya donor darah.
Saat Workshop berlangsung, banyak warga dari berbagai Rukun Tetangga (RT) di Desa Bakti Jaya turut berpartisipasi dalam kegiatan KKN Klop. Selain itu, pelajar sekolah Al-Amanah serta pemuda setempat pun hadir mengikuti acara.  
Tak hanya menyelenggarakan workshop donor darah, Kelompok KKN Klop ini juga melenyelenggarakan pelatihan P3K, penyuluhan kesehatan terhadap remaja dan anak-anak yang ada di Desa Bakti Jaya. Dalam waktu sehari itu, dilakukan pula donor darah bagi warga sekitar.
Sebagai agenda akhir dari program KKN Klop, acara ini dihadiri oleh Darmo Bandoro (Kepala Desa Bakti Jaya), Asta Nurjaya (Perwakilan RW), Gerald Reza Lasut (Kepala Markas PMI Kota Tangsel), Tio (Unit Donor Darah Tangsel),  Wahyu (Staf Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman), dan Pengurus PMI Kecamatan setu.
Selaku Ketua Kelompok KKN Klop, Adi Imam Taufik mengungkapkan, diadakannya berbagai kegiatan tentang donor darah ini didasari dari keluhan masyarakat mengenai minimnya darah yang ada di Tangsel.
“Banyak penyakit-penyakit yang membutuhkan darah tapi sangat sulit untuk didapatkan dan jika masyarakat harus beli darah, itu sangat mahal. Maka, kami mengadakan acara ini secara suka rela yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh warga Tangsel sendiri,” Ungkap Adi, Sabtu (14/9).
Bagi Adi, melaksanakan kegiatan donor darah tidak semudah yang dikira. Kelompok KKN Klop ini harus mendatangi satu persatu rumah warga agar bisa mengikuti kegiatan Workshop Donor Darah. Setelah mengikuti kegiatan tersebut diharapkan masyarakat memahami pentingnya donor darah.
Senada dengan Adi, Gerald menuturkan, adanya kegiatan donor darah ini guna membantu UDD Tangsel dalam memenuhi kebutuhan darah di 27 rumah sakit swasta yang ada di Tangsel. Sebab menurutnya, darah yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan masyarakat Tangsel.
“Setiap hari pasti ada saja yang membutuhkan darah ke setiap rumah sakit. Seandainya dalam satu hari setiap rumah sakit membutuhkan minimal satu kantong darah, maka kami harus mendapatkan setidaknya 27 kantong darah dengan ukuran 350 cc,” ucapnya.
Namun, menurut Gerald ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk bisa donor darah. Diantaranya, keadaan jiwa dan raganya sehat, tidak bepergian ke luar negeri selama 6 bulan terakhir, tidak mengkonsumsi obat-obatan selama tiga hari terakhir dan beberapa persyaratan lainnya.
Darmo Bandoro, Salah satu peserta donor darah mengatakan, ia sangat mendukung terhadap program donor darah yang diselenggarakan KKN Klop. Baginya, kegiatan ini sangat membantu masyarakat Tangsel yang membutuhkan darah.
“Kegiatan ini sangat luar biasa. Saya sangat berterima kasih kepada Kelompok KKN Klop bisa membantu untuk melakukan donor darah secara sukarela. Setidaknya bisa membantu orang lain yang sedang membutuhkan darah,” kata Darmo. (Ayub)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Rumah Sakit Jiwa Bukan Penjara
Next post Hujan