Randle McMurphy (Jack Nicholson) ditangkap pihak kepolisian karena dituduh memperkosa anak berusia 15 tahun. Selain itu, sebelumnya ia sempat terlibat tindak kekerasan. Hal tersebut membuat McMurphy sering berulang kali masuk hotel prodeo.
Namun, terkait tuduhan pemerkosaan, McMurphy mencoba menghindari hukuman yang mengharuskannya masuk penjara. Akhirnya, ia pun memilih untuk berpura-pura menjadi orang gila. Ia di tempatkan di rumah sakit jiwa untuk menjalani pemeriksaan dan observasi yang bertujuan membenarkan apakah dirinya benar-benar gila atau tidak.
Dengan mengenakan kupluk dan jaket kulit hitam, untuk pertama kalinya McMurphy digiring oleh pihak kepolisian menuju rumah sakit jiwa. Ia pun mulai menunjukkan laku yang aneh. Misalnya, melompat ke sana ke mari dan mencium semua orang yang ditemuinya. Hal itu dilakukan untuk membuat orang semakin percaya bahwa dirinya gila.
Sejak itu, ia mulai membiasakan diri hidup di tengah-tengah orang gila. Semakin ia menjalani kehidupannya di rumah sakit jiwa, semakin ia sadar di rumah sakit jiwa tersebut ada sesuatu yang tidak biasa. Hal tersebut memunculkan pikiran dalam benak McMurphy, apakah rumah sakit jiwa memang tempat untuk menyembuhkan gangguan kejiwaan seseorang atau hanya tempat pengasingan seperti panti jompo?
Keraguan itu muncul ketika McMurphy menemukan perlakuan perawat rumah sakit yang tidak wajar. Para pasien seolah tidak diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan apapun. Hak yang dimiliki para pasien, seperti hak berbicara dan mendapatkan kebahagiaan direnggut oleh peraturan-peraturan.
Sikap suster Ratched (Louise Fletcher) yang dingin dan menakutkan, membuat para pasien tidak bisa menolak untuk mengikuti segala perintahnya. Hal demikian membuat McMurphy geram. Ia akhirnya memutuskan untuk memberikan kebahagiaan kepada semua pasien.
Ia memilih untuk melawan semua peraturan yang telah diterapkan di rumah sakit. Banyak cara yang dilakukan McMurphy, seperti mengajari para pasien berolahraga sebagai pengganti senam yang membosankan. Ia pun mengajak para pasien memancing di kota untuk mencari suasana beda dari tempat rehabilitasi. Bahkan, berpesta di tempat rehabilitasi juga tak terlewatkan dari idenya.
Film “One Flew Over the Cuckoo’s Nest” dikemas dengan apik. Dengan menggunakan latar belakang rumah sakit jiwa, para aktor berhasil memerankan tingkah lucu dan polos seperti orang sakit jiwa sungguhan. Hal tersebut berhasil mengundang tawa dan membuat simpati bagi yang melihat akting mereka.
Berbekal harapan kecil untuk mengubah suasana rehabilitasi menjadi lebih menyenangkan, McMurphy rela melawan para penjaga dan suster Ratched. Ia ingin semua teman-temannya merasakan kebahagiaan dan kebebasan. Meskipun, mereka semua memiliki keterbelakangan mental, ia ingin mereka semua diperlakukan sama.
Karya Milos Forman ini menyiratkan pesan-pesan kehidupan tentang bagaimana sebaiknya manusia diperlakukan. Semua manusia itu seharusnya diperlakukan dengan baik tanpa membeda-bedakan kondisi kejiwaan mereka. Meskipun film ini dirilis 19 November 1975, tapi film ini tak akan membuat para penonton bosan karena masih berhubungan dengan kondisi sekarang. (Nurlaela)
Average Rating