Debat, Jadikan Mahasiswa Membuka Pikiran

Read Time:1 Minute, 56 Second


UIN Jakarta, INSTITUT– Dalam rangka menyambut hari jadinya yang ke lima, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, menyelenggarakan serangkaian acara dengan tema UIN Lawyer 2013. Salah satunya adalah lomba debat memperebutkan piala bergilir Prof. Dr. Muhammad Tahir Azhari, S.H,.
Debat yang bertema Membangun Sikap Kritis Terhadap Permasalahan Kemasyarakatan berlangsung dari Rabu (6/11) hingga Selasa (12/11). Acara tersebut diikuti oleh tujuh tim. Empat tim berasal dari FSH, satu tim dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) dan dua tim dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Masing-masing tim terdiri dari tiga orang.
Menurut Ketua Panitia lomba debat, Zaimi Multazim, debat ini bertujuan membuka pikiran mahasiswa agar memandang suatu permasalahan tak hanya dari aspek ilmu hukum, melainkan juga dari berbagai aspek. “Awalnya, kita (HMPS Ilmu Hukum) mengadakan lomba debat tingkat fakultas yang pembahasannya lingkup ilmu hukum saja. Dari situ, kita ingin mengembangkan lagi tema besar yang mencangkup berbagai aspek,” ungkapnya, Rabu (6/11).
Zaimi menambahkan, tema yang menjadi pembahasan dalam debat berkaitan dengan kabar kekinian yang terjadi di masyarakat, seperti komersialisasi manajemen ustaz, kebijakan mobil murah, dan pengamanan museum berstandar perbankkan. Tema pengamanan museum berstandar perbankkan menjadi bahan perdebatan antara tim Fatahillah yang berasal dari FSH dan tim HOS Tjokroaminoto dari FIDKOM pada Rabu (6/11).
Menurut tim Fatahillah sebagai tim Pro, fenomena kehilangan artefak yang belakangan ini terjadi di museum Fatahillah disebabkan keamanan museum yang belum berstandardisasi. Mereka mengungkapkan harus adanya keamanan ketat seperti yang dilakukan oleh bank, agar tidak adanya tindak pencurian.
Lain halnya dengan tim Kontra, menurut pandangan mereka, bukan masalah keamanan yang menjadi penyebab utama, melainkan masalah sumberdaya manusia yang masih kurang. “Dibutuhkan orang yang nggak cuman punya skill, tapi benar-benar orang yang memang memahami dan mencintai sejarah,” tegas salah satu peserta saat debat yang berlangsung di teater lantai 6 FSH.
Dewan Juri dalam debat ini adalah Nurohim Yunus, Ahmad Bahtiar, dan Fitria. Ketiganya merupakan dosen FSH. Turut hadir pula, Kepala Prodi (Kaprodi) Ilmu Hukum, Djawahir Hejaziey, dan Sekretaris Kaprodi, Abu Tamrin.
Tak hanya lomba debat antar mahasiswa, acara UIN lawyer 2013 yang berlangsung dari Senin (4/11) hingga Jumat (15/11) pun turut dimeriahkan berbagai lomba lainnya. Seperti lomba Stand Up Comedy, Pameran Foto, Pertandingan Futsal, Bazar Anti Korupsi, Seminar Nasional dan Rhetoric Forum. (Ela)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Dakwah Lewat Media Massa, Siapa Takut?
Next post Ketika Kebebasan Bersuara Dibungkam