Read Time:2 Minute, 37 Second
Berdasarkan Peraturan Rektor No.Un.01/R/HK.00.5/1/2011 tentang Biaya Pendidikan Program Strata Satu (S1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun Akademik 2011/2012, menunjukan adanya kenaikan biaya kuliah Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD). Biaya PSPD semester 1yang sebelumnya Rp 62.750.000 menjadi Rp 90.665.000. Sedangkan biaya semester II dan seterusnya naik dari Rp 12.125.000 jadi Rp 20.015.000.
Kenaikan biaya terjadi pada Dana Praktik Laboratorium (DPL), dari Rp 10.000.000 ke Rp 17.875.000. Selain itu, Dana Kolaborasi Fakultas (DKF) juga mengalami kenaikan hingga Rp 20 juta, semula Rp 50 jutamenjadi Rp 70 juta.
Kenaikan biaya kuliah PSPD mengundang pertanyaan di kalangan mahasiswa. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan tidak seimbang dengan apa yang didapat. Hal tersebut dikemukakan mahasiswa PSPD angkatan 2012, Fakhri Muhammad. Ia merasa masih banyak kebutuhan praktikum yang tidak mencukupi dan kurang berkualitas. Salah satunya, mayat untuk praktikum(cadaver). “Banyak cadaver yang rusak dan zat-zat pereaksi kimia yang tidak mencukupi kebutuhan mahasiswa,” ujar Fakhri, Selasa (8/4).
Fasilitas praktikum juga tak jauh berbeda jika dibandingkan dengan angkatan 2010 yang belum mengalami kenaikan biaya kuliah. Fauzan Maulana menceritakan keadaan cadaver dulu yang sudah tak layak pakai. “Cadaver yang dulu sudah kering banget, syarafnya sudah putus, dan ototnya sampainggak kelihatan,” tuturnya, Jumat (11/4).
Sebenarnya, keluhan-keluhan mahasiswa sudah sering disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PSPD ke pihak fakultas bahkan universitas. Beberapa upaya telah dilakukan, mulai dari menempel pamflet berisi sindiran, audiensi ke pihak fakultas dan universitas, sampai mengadakan pertemuan antara orang tua dengan dekanat. “Namun, sampai saat ini upaya kami belum juga membuahkan hasil,” ujar anggota Departemen KajianStrategis (Kastrat) BEM PSPD, Sarah Attauhidah, Kamis (10/4).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Dekan (Wadek) II Bidang Administrasi Umum FKIK, Arif Sumantri menjelaskan, naiknya biaya kuliah disebabkan melonjaknya biaya praktik klinik Rumah Sakit (RS) Fatmawati sebagai RS pendidikan utamadan RS jejaring lainnya yang mencapai 25-30%. RS jejaring tersebut diantaranya, RS Cisarua, RS Sitanala, RS Marzuki Mahdi, dan beberapa RS lainnya.
Minimnya subsidi dari pemerintah juga menjadi alasan mahalnya biaya kuliah PSPD. “UIN hanya dapat subsidi sebesar 11,2%, sedangkan PTN lain bisa mencapai 95,8%. Jelas itu sangat jauh berbeda,” tutur Arif, Rabu (16/4).
Wakil Rektor (Warek) II Bidang Administrasi Umum, Amsal Bakhtiar memaparkan, pihak universitas mendapat usulan dari FKIK untuk menaikan biaya kuliah. Hal itu lantaran biaya kuliah yang lama tidak cukup untuk membayar biaya praktik klinik. Tapi, biaya kuliah mahasiswa angkatan 2009-2010 tidak bisa dinaikkan karena masih mengacu pada SK Rektor No.117 Tahun 2009. “Jadi,biaya baru bisa dinaikan di tahun 2011 dan seterusnya,” jelasnya, Senin (14/4).
Selain untuk menutupi biaya praktik klinik, kenaikan biaya tersebutjuga digunakan untuk mengembangkan sarana belajar mahasiswa. Hal ini diungkapkan Kepala Program Studi (Kaprodi) PSPD, Witri Ardinim.Ia menyebutkan, ada beberapa ruangan yang baru dibangun. Salah satunya, ruang Objective Structured Clinical Examination(OSCE) Center. Ruangan ini dibangun untuk menunjang kegiatan uji kompetensi mahasiswa PSPD.
Menyikapi keluhan mahasiswa, Witri menerimasemua masukan sebagai bahan evaluasi. “Kalau ada keluhan, kami akan segera memperbaiki untuk kedepannya. Tapi, kita harus melihat dari kacamata yang objektif,” tutupnya, Selasa (15/4).
(Erika Hidayanti)
Average Rating