Ketidaklengkapan Absen Hambat Honor Dosen

Read Time:2 Minute, 50 Second

Sumber foto: bp.blogspot.com
Pembayaran honor Dosen Tidak Tetap (DTT) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sering mengalamiketerlambatan.Hal itu diduga karena absen kehadiran dosen yang belum terisi lengkap dan Surat Keputusan (SK) mengajaryang terlambat diedarkandi setiap awal semester. 
Permasalahan keterlambatan honor pernah dialami salah satu DTT Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM), Rasdian A. Vadin. Ia mengaku, honornya sering terlambat hingga dua bulan bahkan lebih. Padahal, honor tersebutseharusnya dibayar setiap satu bulan sekali.
Kata Vadin, pihak keuangan fakultas tidak memberikan penjelasan apa pun terkait keterlambatan honor itu. Sehingga, ia tidak pernah tahu menahu persoalan honor tersebut. “Biasanya, saya dapat informasi tentang honordari rekan saya sesama dosen,” katanya, Kamis pekan lalu.
Meski demikian, lanjut Vadin, ia tetap bersedia bila diminta mengajar di UIN Jakarta. Sebab tujuannya mengajar bukan semata-mata karena mencari uang melainkan ingin berbagi ilmu. Ia berharap, pihak fakultas lebih bersikap profesional terhadap DTT. Mengingat, selama ini para dosen dituntut meningkatkan kinerja sementara honor sering telat. 
Menanggapi permasalahan itu, pihak keuangan FIDKOM, Rosmayeni, memberikan pernyataan berbeda.Menurutnya tidak pernah ada honor dosen yang terlambat, kalaupun ada itu dikarenakan absen kehadiran dosen yang belum lengkap.
Pihak keuanganselalu membayarkan honor dosen tepat waktu. Jika ada keterlambatan honor, kata Yeni, pihaknya selalu menginformasikan kepada para DTT terutama bagi mereka yang belum mengambil honor.
Tak hanya di FIDKOM, keterlambatan honor DTT juga terjadi di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), seperti yang dialami Sholah Imani. Pria yang sudah mengajar selama dua tahun ini mengungkapkan, honor di FKIK sering telat dan ia tidak pernah mengetahui alasannya. Sebab, pihak fakultas tidak memberikan penjelasan apa pun terkait keterlambatan honor dosen tersebut.
Meski keterlambatan ini sering dikeluhkan rekan-rekannya sesama dosen, namun ia tidak mempermasalahkan itu. Hanya saja, ia menyayangkan, sebagai salah satu kampus besardi Jakarta, sistem pembayaran honor di UIN ternyata tidak profesional. “Kalau memang sistemnya dibayar setiap bulan, ya dibayar langsung biar dosennya merasa nyaman,” kata Sholah, Rabu kemarin. 
Terkait honor DTT yang molor, pihak keuangan FKIK, Sovia Suhari membenarkan adanya pembayaran honor dosen yang terlambat itu. Namun, ia menjelaskan, keterlambatan ini sebenarnya bukan disebabkan ketiadaan alokasi dana honor. Melainkan, karena ketidaklengkapan absen dosen. 
Biasanya, tambah Sovi, ketidaklengkapan ini diakibatkan karena dosen tidak hadir, ada juga dosen yang hadir tapi tidak mengisi absen atau buku absen kehadiran yang terbawa oleh mahasiswa. Sehingga, semua faktor tersebut menghambat bagian keuangan untuk mencairkan honor DTT. Sebab, jelas Sovi, honor dosen dihitung berdasarkan kehadiran dosen. Meski demikian, rekapitulasi pembayaran honor akan tetap dibuat setiap satu bulan, hanya saja pembayarannya diberikan pada bulan berikutnya.
Tak hanya para DTT yang dirugikan dengan molornya honor ini, tapi dosen program studi (prodi) Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Minsarnawati juga merasa terbebani. Sebab, sebagai orang yang dipercaya ketua program studi Kesmas untuk mengundang DTT guna mengajar mata kuliah tertentu, ia merasa tidak enak jika honor dosen yang diundangnya tidak turun tepat waktu. 
Padahal sebelumnya, ia pernah mendatangi Pembantu Dekan 1 dan bagian administrasi agar honor segera dicairkan. Namun, jawaban mereka, kata Minsar, pencairan honor DTT masih dalam proses. Karenanya, untuk menutupi honor yang terlambat itu, ia dan pihak prodinya pernah menalangi honor beberapa DTT. 
Minsar berharap, ada perbaikan sistem honorarium bagi para DTT agar ke depan tidak terjadi lagi kasus penahanan nilai. Sebab, ia pernah menahan nilai mahasiswa hanya demi mencairkanhonor dosen tersebut,“Gara-gara pembayaran honornya telat, ada beberapa DTT yang tidak bersedia kembali mengajar di FKIK,” ungkapnya.
FH & DF

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Asyiknya Jajan Jazz di Teraskota
Next post Jalur Dosen, Alternatif Masuk UIN