Tak Konsistennya Jadwal Pemira

Read Time:1 Minute, 52 Second


Pengumuman hasil verifikasi calon Dewan Mahasiswa (DEMA), serta Senat Mahasiswa (SEMA) Universitas, Fakultas dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) diundur selama dua hari, dari Rabu (19/11) menjadi Jumat (21/11). Hal tersebut memberi efek domino pada jadwal Pemilu Raya (Pemira), yang seharusnya dilaksanakan pada Selasa (25/11) diubah menjadi Senin (1/12).

Lambannya proses verifikasi tersebut, menuai aksi protes dari kalangan mahasiswa. Mereka yang tergabung dalam Aliansi Aksi Mahasiswa Peduli Demokrasi (AAMPD) melakukan aksi di depan Gedung Kemahasiswaan, Jumat (21/11). AAMPD menuntut agar pihak KPU segera mengklarifikasi penyebab telatnya pengumuman hasil verifikasi DEMA, SEMA, dan HMJ. Tak hanya itu, mereka juga mengeluhkan proses verifikasi yang tidak transparan.

Koordinator aksi AAMPD, Fatha Yasin mengatakan, aksi dilakukan karena lambannya penghitungan pengumuman hasil verifikasi yang dilakukan KPU. “Yang menentukan waktu verifikasi adalah KPU. Namun, mereka juga yang melanggarnya,” ucap mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).

Fatha menilai, verifikasi yang dilakukan KPU juga tidak transparan. Harusnya KPU melibatkan saksi serta tim sukses dari para calon, anggota Badan Pengawas Pemilu (Banwaslu) serta Kelompok Pemungutan Pemilihan Suara (KPPS) dari masing-masing fakultas. “Nyatanya, verifikasi hanya dilakukan oleh pihak KPU secara tertutup,” ucapnya.

Senada dengan Fatha Yasin, Ketua AAMPD, Rafsan Muhammad mengatakan, seharusnya dalam verifikasi setiap bakal calon DEMA, SEMA, dan HMJ hadir dan melihat untuk mengetahui apa saja berkas yang kurang. “Ada calon yang mempertanyakan keabsahan dari verifikasi tersebut,” ujar mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Menurut Rafsan, penundaan pengumuman hasil verifikasi tidak hanya berdampak pada jadwal Pemira saja, tapi juga berdampak pada jadwal Ujian Akhir Semester (UAS) mahasiswa. “Jadwal UAS pasti akan diundur, konsentrasi para calon juga akan terpecah. Mahasiswa menjadi korban karena pengunduran jadwal ini,” ucapnya.

Menanggapi keterlambatan pengumuman hasil verifikasi, Ketua KPU Hilman A Hakim menuturkan, tim verifikasi yang hanya berjumlah enam orang butuh penambahan waktu untuk mengecek serta menilai keaslian data dari para calon secara seksama dan mendalam.“Tim verifikasi sudah bekerja keras,” ujarnya.

Hilman juga membantah tidak transparannya proses verifikasi yang dilakukan KPU. Menurutnya, verifikasi yang dilakukan sudah sangat transparan. Jika ada calon yang gagal lolos verifikasi, mereka dapat mendatangi KPU untuk meminta penjelasan. “Kami membuka gugatan terkait hasil verifikasi untuk memperjelas kondisi mereka,” ucapnya.

RR

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Agama dalam Perkembangan Filsafat dan Sains
Next post Sengketa Pemira, KPU Dituduh Tak Profesional