LPM Institut Raih Dua Penghargaan Isprima

Read Time:1 Minute, 33 Second
Ajang Penghargaan tahunan Indonesia Student Print Media Award (Isprima) 2016 yang diadakan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS) dengan tema Kreativitas dan Inovasi Tanpa Batas. Acara ini  menjadi salah satu rangkaian acara Hari Pers Nasional (HPN) ke-70, bertempat di Ballroom Hotel Golden Palace Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (9/2).

Dalam ajang bergengsi ini Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut berhasil memboyong dua penghargaan. Pertama, Gold Winner untuk kategori The Best of Java Non Magazine Isprima 2016 untuk Tabloid Institut edisi Oktober 2015 dengan judul Berang Dituding Plagiat. Kedua, Tabloid Institut edisi April 2015 dengan judul Ironi Tunjangan Profesi berhasil mendapat Bronze Winner untuk kategori The Best of Java Non Magazine Isprima 2016.
Ini bukan kali pertama LPM Institut mendapat penghargaan di acara Isprima. Empat tahun terakhir, terhitung sejak 2011 Institut sukses menjadi pemenang pada kategori yang sama, The Best of Java Non Magazine Isprima sejak 2011.
Penilaian Isprima ini  meliputi beberapa aspek dan persentasenya, mulai dari desain grafis 25%, ide atau gagasan kreatif 25%, branding 15%, foto jurnalisme 20%, hingga aspek komunikasi 15%. 
Sebagai Pemimpin Umum LPM Insitut 2016, Erika Hidayanti mengaku bangga dengan prestasi yang diraih LPM Institut di  ajang Isprima ini. Ia berharap, LPM Institut dapat mempertahankan eksistensinya di ajang yang sama. “Semoga ke depan LPM Insitut tak hanya menorehkan prestasi di ajang Isprima,” ujarnya.
Direktur Eksekutif SPS Pusat, Asmono Wikan mengharapkan acara ini mampu merangsang lahirnya karnya karya-karya sampul yang kreatif dan relevan sehingga mendapat perhatian dari khalayak untuk membaca. Di tengah perubahan tren pola konsumsi media di indonsia,  media cetak dituntut untuk lebih kreatif dalam mengemas konten, salah satunya melalui cover yang menarik.
Malam penganugrahan ini dihadiri oleh  Ketua Umum SPS Pusat, Dahlan Iskan, juga hadir Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin, Ketua harian SPS Pusat Ahmad Djauhar, beberapa pimpinan media, dan beberapa aktivis pers mahasiswa di Indonesia.

Ika Puspitasari

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Perjuangan Hazel Penderita Kanker
Next post Teroris Sungguhan