Read Time:2 Minute, 9 Second
|
www.cahayapapua.com |
Sebelum penangkapan AS yang diduga akan mengambil satu unit komputer (CPU dan Monitor) di Pusat Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, timbul kecurigaan dari petugas Pusat Perpustakaan yang piket pada Senin (2/5). Saat itu Muniroh tengah bertugas piket di lobi perpustakaan.
Dari awal melihat AS mondar-mandir, Muniroh sudah curiga. “Ia bolak-balik sampai tiga kali,” katanya, Selasa (3/5). Muniroh bercerita menjelang magrib, AS naik ke lantai dua tanpa melakukan scan kartu. Sesaat kemudian AS turun tanpa membawa buku dan pergi ke luar perpustakaan.
Melihat AS ke luar, Muniroh pun memutuskan mengubur kecurigaannya dan segera melaksanakan salat magrib. Seusai salat magrib, Muniroh melihat sosok AS yang mengintip dari balik jendela depan Pusat Perpustakaan. Karena itu, Muniroh curiga akan gelagat aneh yang dilakukan AS.
Sekitar pukul 19.08, AS kembali lagi ke perpustakaan. Sebelum menaiki lantai dua, AS sempat bertanya pada Muniroh mengenai internet Pusat Perpustakaan. “Dia nanya sama saya, apa di sini bisa searching atau tidak. Saya jawab tidak,” kata Muniroh, Selasa (3/5).
Tak lama, Muniroh langsung berkoordinasi dengan petugas yang menjaga lobi perpustakaan lantai dua. Menurut pemaparan Muniroh, AS sempat bertanya pada salah seorang petugas piket di lobi lantai dua mengenai denda buku yang belum ia kembalikan. Lalu, AS langsung masuk ke dalam kamar mandi dan tidak keluar hingga perpustakaan akan ditutup. “Sampai bel tanda tutup bunyi, saya tungguin kok dia gak turun-turun, padahal yang lain udah pada turun,” ujar Muniroh, Selasa (3/5).
Karena AS tak kunjung datang, Muniroh langsung menghubungi Staf PU R. Trisno. Dua satpam pun dikirimkan ke lokasi, Tapi pihak perpustakaan kurang puas dan kembali menghubungi Trisno. Dari situ, Trisno menghubungi Resimen Mahasiswa (Menwa).
Setelah mendapat telepon dari Trisno, Fahd Althaf Machello, Komando Menwa bersama beberapa kawannya segera mendatangi Pusat Perpustakaan menaiki tiga motor. “Sampai di sana, ternyata security sudah ada di sana, tapi pelaku belum tertangkap,” katanya, Senin (2/5).
Althaf bersama anggota Menwa lain masuk ke kamar mandi lantai dua perpustakaan. Di dalam, mereka hanya menemukan tambang mengarah ke balkon dan mencoba memanjatnya. Sampai di atas, mereka menemukan seorang laki-laki bercelana pendek tanpa mengenakan baju. Saat ditemukan, ia berada dalam posisi terlentang. Tanpa ditanya, sambung Althaf, AS langsung membela diri. “Bukan saya, Bang. Kira-kita begitu belanya,” ujar Althaf, Senin (2/5). Althaf pun meminta AS turun melewati tambang dan langsung mendapat penanganan dari pihak keamanan.
(Berita ini sebagai ralat atas berita sebelumnya, dengan judul “Kronologi Tertangkapnya Mahasiswa di Pusat Perpustakaan UIN Jakarta”. Redaksi memohon maaf atas klaim ketersangkaan terhadap AS dalam berita tersebut).
Redaksi
Happy
0
0 %
Sad
0
0 %
Excited
0
0 %
Sleepy
0
0 %
Angry
0
0 %
Surprise
0
0 %
Average Rating