Read Time:2 Minute, 14 Second
Keterlambatan pembagian baju toga wisuda untuk pertama kalinya terjadi pada calon wisudawan ke – 101 Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dijadwalkan dalam kalender wisuda, toga dibagikan pada hari Senin (15/8). Namun dalam kenyataannya toga baru bisa dibagikan pada hari Jumat (19/8) pukul 18.30 WIB untuk gelombang pertama dan pukul 19.30 WIB untuk gelombang kedua.
Fadhil Arrosyad, wisudawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mengeluhkan tentang keterlambatan toga yang dibagikan. Ia terpaksa harus bolak-balik dari Bogor ke Ciputa t hanya untuk menunggu kepastian waktu pembagian toga. “Hari Kamis tanggal 18 saya ke Ciputat untuk gladi bersih, tanggal 19 harus balik lagi ke Ciputat buat ambil toga. Itu pun dapatnya malam bukan siang padahal besoknya udah hari wisuda,” jelasnya, Sabtu (20/8).
Selain Fadhil, Siti Nurhayah Dahliana, wisudawan Fakultas Ushuluddin (FU) juga mengeluhkan keterlambatan ini. Menurutnya, keterlambatan pembagian toga atas faktor ketidak seriusan panitia wisuda dalam menjalankan kepanitiaannya. “Wisuda kan udah terjadwal di kalender akademik, dan ini momen penting bagi semua mahasiswa karena hanya sekali seumur hidup. Seharusnya dari pihak kampus memaksimalkan acara penting ini,” ujarnya, Sabtu (20/8).
Siti juga mengatakan banyak kerugian yang didapat mahasiswa karena keterlambatan pembagian toga. Menurutnya, calon wisudawan yang seharusnya sudah bisa beristirahat mempersiapkan acara besar mereka harus mengorbankan waktu mereka guna menunggu pembagian toga. “Kami cukup kecewa atas hal ini, terlebih teman saya yang sudah mempunyai anak dia harus meninggalkan anaknya ke Ciputat hanya untuk menunggu datangnya toga,” katanya ketika ditemui di depan Auditorium Harun Nasution.
Dekan Fakultas Sains dan Tekologi (FST), Agus Salim mengatakan, calon wisudawan FST menunggu pembagian toga dari pagi hingga malam hari. Sementara pihak fakultas baru mendapatkan toga dari panitia wisuda pusat pada pukul 18.30 WIB. “Saya beserta jajaran saya dan dibantu oleh DEMA FST menemani mereka sampai mereka selesai dibagikan toganya, kami juga memberi makan tidak lepas tangan begitu saja,” ujarnya, Sabtu (20/8).
Kepala Bagian Umum, Suhendro menyatakan, keterlambatan pembagian toga disebabkan karena pihak yang dipercayai membuat toga terkena penipuan oleh pihak penjahitnya. Sehingga pada tanggal 11 Agustus toga sebanyak 1008 yang harusnya sudah diantarkan, baru jadi sekitar 480 toga. “Kami tidak mau tau apa alasan dari mereka karena itu tanggungjawab mereka, kami selaku konsumen hanya kecewa karena pekerjaan mereka yang tidak tepat waktu,” katanya, Minggu (21/8).
Hendro pun menyayangkan karena ini kali pertama pihak universitas menggunakan jasa pembuat toga yang sekarang. Sebelumnya pihak universitas menggunakan satu jasa yang sudah menjadi langganan unversitas. Namun pada tahun ini atas persetujuan panitia komitmen wisuda, pembuatan toga tidak hanya memakai satu jasa saja. “Untuk ke depannya, kami tidak akan menggunakan jasa mereka lagi, dan cukuplah kejadian ini menjadi koreksian untuk kami,” harapnya, Minggu (21/8).
DSM
Happy
0
0 %
Sad
0
0 %
Excited
0
0 %
Sleepy
0
0 %
Angry
0
0 %
Surprise
0
0 %
Average Rating