Semrawut Lahan Parkir Salah Siapa?

Read Time:1 Minute, 57 Second
Oleh Atik Zuliati*

Hampir setahun berlangsung pergantian pengelolaan parkir Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta diberlakukan. Perubahan pengelolaan UIN Parking ke Gerbang Berkah (GB) Parking dilakukan dengan harapan mampu memperbaiki sistem parkir di UIN Jakarta.

Baca: Gonta Ganti Pengelola Parkir

Hadirnya GB Parking memberi angin segar bagi UIN Jakarta untuk menciptakan parkir yang aman dan tertib. Dengan adanya GB Parking, harapan UIN Jakarta menjadi kampus hijau seakan makin dekat. Buktinya, gedung parkir empat lantaipun telah selesai dibangun untuk menampung kendaraan di sana.

Sebagai pengelola yang baru, GB Parking pun memberi tawaran menarik mulai dari fasilitas untuk keamanan dan kerapihan parkir. Tak hanya itu, beralihnya palang pintu parkir manual ke otomatis menjadi salah satu nilai tambah untuk GB Parking.

Namun jika melihat kenyataannya, sekarang  kondisi parkir UIN Jakarta pun masih jauh dari harapan. Kita masih dapat menyaksikan kendaraan yang terparkir berantakan di setiap sudut jalan trotoar. Bahkan dihampir semua fakultas, halamannya mulai kembali dijadikan tempat parkir kendaraan.

Entah sadar atau tidak, mahasiswa pun seenaknya memarkir kendaraannya di depan fakultas masing-masing. Keinginan untuk mendapat kemudahan mungkin jadi alasan mahasiswa sembarang memarkir kendaraannya.Terlebih tidak ada teguran dan sanksi tegas membuat hal tersebut terus terulang dan semakin menjadi-jadi.

Harusnya petugas parkir lebih intens dalam mengatur perparkiran di UIN Jakarta ini. Semisal dengan selalu siaga untuk menghadapi banyaknya kendaraan yang keluar masuk kampus. Mengingat mahasiswa tidak hanya datang di pagi hari, kata siaga itu pula tidak hanya berlaku di pagi hari.

Mungkin, fenomena semrawutnya parkir UIN Jakarta sudah dianggap wajar bagi sebagian orang karena saking seringnya mengahadapi situasi semacam ini. Namun dirasa-rasa hal inicukup mengganggu kenyamanan aktivitas di kampus. Coba saja kita lihat, hanya untuk berjalan kita harus kesusahan mencari celah dan berdesak-desakkan dengan para pengguna jalan.

Kondisi jalan yang sempit pun menjadi semakin sesak dengan tumpukan kendaraan. Tak hanya itu, kehilangan helm juga bisa menjadi ancaman. Parkir yang tak beraturan hingga terlepas dari pengawasan petugas menjadi kesempatan bagi para pencuri untuk melancarkan aksinya.


Fenomena ini menjadi pekerjaan rumah bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan sistem parkir di UIN Jakarta. Komitmen dan janji GB Parking pun ditunggu-tunggu untuk menciptakan parkir UIN Jakarta yang tertib dan aman.

*Penulis adalah mahasiswi Pendidikan Biologi, FITK, UIN Jakarta

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Kesultanan Yogyakarta Menuai Kritik
Next post Potret Nelayan Melawan Reklamasi