Ambisi Hebat Pemain Drum

Read Time:2 Minute, 57 Second
Judul               : Whiplash
Sutradara         : Damien Chazelle
Aktor               : Miles Teller, J.K. Simmons
Asal negara     : Amerika Serikat
Tahun rilis       : 2014
Durasi              : 107 Menit
  
Suatu sore, Andrew Neimann (Miles Teller) sedang melatih kemampuannya dalam menggebuk drum di sekolah tempatnya belajar musik, Shaffer, New York. Permainannya menarik perhatian seorang konduktor, Terence Fletcher (J.K. Simmons) yang sedang melewati ruangan Andrew bermain drum. Sejenak Fletcher terdiam menikmati permainan drum yang Andrew lakukan.
Kemudian, meminta Andrew memainkan gerakan double-time swing, (pukulan dengan tempo dua kali lebih cepat). Sambil bersimpul tangan dan sesekali menganguk pelan, Fletcher mencoba mencermati permainannya. Di tengah asyiknya Andrew menggebuk, tiba-tiba Fletcher pergi begitu saja. Andrew hanya diam tertegun, dan mencoba melupakan apa yang baru saja terjadi.
Andrew sangat berambisi untuk mendapat pelatihan dari seseorang Fletcher. Ia sangat mengagumi Fletcher yang terkenal sebagai pencipta musisi hebat di sekolah musik. Tak menyangka, esok harinya, orang yang benar-benar dinanti itu memasuki ruangan Andrew berlatih. Fletcher menyatakan tertarik mengajak Andrew untuk bergabung bersama orkesta binaannya. Andrew merupakan satu-satunya yang dipilih Fletcher untuk berlatih langsung dibawah kendalinya.
Latihan di hari pertama bisa disebut sebagai hari yang berat bagi Andrew. Fletcher mulai menunjukkan disiplinnya yang keras ketika melatih. Ia pun tak segan mengulang-ulang nada sampai tidak mengulangi kesalahan lagi. Makian demi makian untuk anak didiknya adalah hal yang biasa. Dia dikenal sangat tegas dalam membimbing siswa-siswanya berlatih musik.
Begitu juga dialami oleh Andrew. Tiba gilirannya untuk bermain, Fletcher melihatnya begitu banyak melakukan sebuah kesalahan. Andrew terpaksa mengulang-ulang terus dan tidak ada henti-hentinya Fletcher meneriaki dan memakinya. Bahkan, Fletcher sempat melempar stik drum ke kepala Andrew. Sontak, Andrew ketakutan dan siswa lain yang juga sedang berlatih hanya bisa diam saja. Tidak ingin menyerah, Andrew berlatih menggebuk lebih keras dan lebih keras lagi.
Nyatanya, ragam latihan yang diajarkan Fletcher dinilai terlalu menekan. Tak banyak siswa yang menilai cara tersebut sebagai sesuatu yang positif. Banyak yang takut hingga tertekan ketika harus menghadapi Fletcher. Begitu juga dengan Andrew, beberapa kali ia merasa tidak tahan lagi dengan perlakuan Fletcher. Ia pun kehilangan minat dengan bermain drum dan mulai merasakan bahwa bakat sebagai pemain drum ternyata tidak ia miliki.
Perasaan depresi mulai menyelimuti diri Andrew. Ia buang semua poster pemain drum idolanya. Bahkan, ia sama sekali tidak tergoda dengan pemain drum jalanan yang ia lihat pada suatu malam.
Di puncak keterpurukannya, pada satu kesempatan, Fletcher mengundang Andrew dalam festival jazz sebagai penggebuk drum. Sayangnya, Fletcher pun hanya mempermainkan Andrew dan sempat memakinya bahwa ia tidak memiliki bakat. Tapi semua kembali kepada Andrew, apakah ia merasa semakin kuat atau ia hanya melihat setiap perlakuan Fletcher tidak lebih sebagai penghinaan belaka.
Film besutan Damien Chazelle tersebut menyuguhkan sebuah pelajaran hebat bagi siapa pun yang menontonnya. Sebuah adegan di akhir cerita, membuat alur film tersebut semakin menggebrak dan siap membuat penonton terenyak. Sikap Andrew yang ditujukan kepada Fletcher pada saat festival jazz atas perlakuan yang diterimanya, mampu membius seisi ruangan.

Sedikit kekurangan dari film tersebut adalah alur cerita yang terasa terlalu cepat, terlihat dari durasi film yang hanya 107 menit. Namun secara keseluruhan, Whiplash mampu menjadi salah satu dari jajaran film yang patut diperhitungkan. Terbukti dari beberapa penghargaan yang diperolehnya dari beberapa festival film internasional.

Untuk lebih jelas, simak trailer-nya di bawah ini:

AKK

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Kisah Pilu Asmara Pangeran Diponegoro
Next post Ironi Penyair Jazab dan Laptop