Iseng-Iseng Berhadiah, Asah Kreatifitas

Read Time:3 Minute, 3 Second


    Ragam cara mengisi waktu luang bagi mahasiswa. Menjadi pemburu lomba salah satu pilihan mengasyikkan untuk mengisi waktu senggang.
Banyak cara yang dilakukan mahasiswa dalam mengisi kekosongan selepas perkuliahan. Tak hanya ingin menjadi mahasiswa sekadar kuliah lalu pulang tanpa kegiatan, banyak mahasiswa yang menyiasati mengisi waktu senggang. Biasanya mahasiswa mengisi waktu mereka dengan berdiskusi, mengikuti kegiatan organisasi hingga ada yang sampai bekerja sampingan dengan mengajar privat. 
Mahasiswa pun memamfaatkan perkembangan teknologi yang memunculkan aplikasi-aplikasi canggih bak jamur di musim hujan yang menyediakan jasa antar jemput transportasi seperti Uber, Gojek, dan Go-Car. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan sebagian besar dari mereka memutuskan untuk bergabung  menjadi ojek online. Waktu tak terbuang sia-sia, di akhir bulan kantong pun terisi kembali. Begitulah cerita Nurul Rhamadan, Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fidikom) Konsentrasi Jurnalistik di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Berbeda halnya dengan Caesar Nova Arasyid. Mahasiswa Fidikom Semester Enam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini memutuskan untuk menjadi pemburu lomba yang kerap kali diselenggarakan di jejaring sosial. Tak hanya sekali dua dia mencoba-coba mengacak mesin pencarian demi mencari lomba-lomba yang diadakan. Bermodal dari rasa ingin tahu dan iseng-iseng berhadiah, siapa sangka salah satu lomba coba-coba akan mengantar Arasyid menuju kota London, Inggris 30 April nanti.
Bukan kali pertama Arasy memenangkan lomba hadiah perjalanan. Sebelumnya ia pernah menyecap Pulau Seribu setelah memenangkan lomba yang diadakan oleh  salah satu lembaga asuransi. Arasy cukup  memposting satu foto dengan tema yang dibawakan oleh penyelenggara lomba dan like  terbanyak yang nantinya akan menjadi pemenang. 
Arasy seakan tak puas untuk kembali mencoba peruntungannya dengan mengikuti lomba dengan hadiah serupa. Kali ini lomba yang diadakan oleh rokok bermerek Camel menawarkan hadiah menarik bagi Arasy. Tur ke London selama tiga hari langsung membuat Arasy mengambil langkah maju bersama ketiga temannya untuk mengumpulkan 200 patung  yang masing-masing bernilai satu poin dan disebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi (Jabodetabek). “Selama pencarian kita harus adu cepat dengan orang lain,” tutur laki-laki itu ketika ditanyai bagaimana prosedur lomba tersebut, di Fidikom, Rabu (22/03).  
Serupa halnya dengan Arasy, Ramdhani mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ia pun mengaku kerap kali mengikuti berbagai perlombaan. Tak hanya di bidang kepenulisan laki-laki jurusan Pendidikan Kimia di UIN Jakarta ini juga pernah menjuarai perlombaan Master Ceremonial (MC), News Anchor, hingga Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional. “Awalnya iseng-iseng nyari lomba. Pertama dapat lombanya berjenjang, akhirnya daftar dan menang sampai nasional, Allhamdulillah. Info-info itu datang sendiri, bahkan lewat media sosial,” tuturnya dalam surat elektronik, Kamis (23/03). 
Tak sepenuhnya perlombaan yang dihadapi Dani berjalan mulus tanpa kendala. Pernah suatu laki-laki berkacamata itu mengikuti lomba menulis. Uniknya selama perlombaan berlangsung, peserta hanya diperbolehkan menggunakan mesin tik. Bahkan Dani mengaku tak ada persiapan apa pun karena memang tidak diberitahu oleh juri. Meski demikian ia akhirnya berhasil menjuarai perlombaan tersebut.
Tak ketinggalan Rahmat Hidayat, mahasiswa Fidikom. Bermodal kemampuan memotret dan jaringan internet gratis di kampus, laki-laki jurusan Konsentrasi Jurnalistik ini pun gencar-gencarnya mencari perlombaan fotografer di website-website yang menginformasikan perlombaan. Tak sia-sia usaha yang dilakukannya, beberapa foto bahkan masuk nominasi Internasional. “Allhamdulillah kemarin di tingkat internasional masuk voting pertama dari 35 foto award. Terakhir pernah sekali menang hari memperingati Pancasila Its Me kategori mahasiswa tingkat nasional,” katanya ketika ditemui di Student Center (SC) UIN Jakarta, Jumat (24/3).
Selaku Rektor UIN Jakarta, Dede Rosyada menanggapi positif kegiatan mahasiswa yang mengisi waktu kosong seusai kuliah dengan mengikuti perlombaan. “Selagi kegiatan itu membawa dampak baik dan bermamfaat, bagus. Secara tidak langsung mahasiswa telah mengembangkan kreatifitas mereka dengan memamfaatkan waktu kosong,” katanya, Rabu (15/3).


Aisyah Nursyamsi

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post TABLOID EDISI 47
Next post Salah Pengelolaan Limbah Rusak Lingkungan