Mahasiswa Thailand Peduli Korban Bencana Sulteng

Read Time:1 Minute, 48 Second

JAKARTA – Kepedulian terhadap korban bencana gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala dari berbagai kalangan hingga saat ini masih terus mengalir. Kepedulian tidak berasal dari masyarakat Indonesia saja, namun juga dari negara tetangga.

Seperti aksi kepedulian yang dilakukan oleh para mahasiswa asal Patani, Thailand, yang belajar di Indonesia. Mahasiswa Thailand tergabung dalam organisasi kemahasiswaan Patani Student Center (PSC) ini serentak menggalang dana untuk korban gempa dan tsunami Palu, Sigi dan Donggala. Penggalangan dana ini berlangsung selama dua pekan pertama Oktober. Dalam jangka waktu tersebut, PSC mampu menghimpun donasi sejumlah Rp 31.357.500.

Senin (22/10), hasil penggalangan dana ini diserahkan langsung oleh PSC kepada ACT. Presiden PSC Faizul mengungkapkan timnya menggerakkan seluruh mahasiswa Patani yang belajar di berbagai wilayah di Indonesia untuk ikut bersama membantu Palu, Sigi, dan Donggala. Mereka juga mengajak masyarakat Indonesia di sekitar kampus mereka belajar untuk ikut gerakan kepedulian tersebut.

“Alhamdulilah, dalam dua pekan, terkumpul Rp 31.357.500. Kami percayakan amanah donasi ini kepada ACT. Sebelumnya kami sudah meriset lembaga mana yang akan kami titipkan amanah ini. Kami memutuskan ACT karena kami percaya ACT,” jelas Faizul.

Selain menitipkan donasi untuk Palu,Sigi dan Donggala, Faizul juga berharap bisa belajar banyak dan bisa ikut terlibat dalam aksi-aksi kemanusiaan dan kerelawanan yang dilakukan ACT. Ia melihat perkembangan ACT setiap tahunnya semakin cepat, bisa menebar manfaat dan membantu masyarakat, baik di Indonesia, maupun di mancanegara.

“Terus terang kami ingin belajar banyak dengan ACT. Banyak ilmu yang ingin kami pelajari dari organisasi besar ini, di antaranya kami ingin belajar banyak tentang penanganan aksi kemanusiaan, mitigasi bencana, jurnalistik dan dunia kerelawanan,” tutur Faizul penuh harap. 

Ia juga berharap ACT bisa membantu masyarakat Patani, yang kini tengah dalam keadaan menderita dan tertindas. “Banyak  janda dan anak yatim di Patani korban kekerasan yang perlu dibantu,” ungkap Faizul.

Menanggapi keinginan anggota PSC tersebut, Catur Widodo dari Tim Kemitraan ACT bersedia memfasilitasi dan menjembatani anggota PSC untuk bisa belajar dan terlibat dalam aksi kemanusiaan ACT.


“Insya Allah Kami siap memfasilitasi PSC untuk mengikuti program-program kami. Kami juga akan menjembatani dan menyambungkan teman-teman PSC di daerah untuk bisa bersinergi dengan ACT Cabang di daerah,” pungkasnya. [] Muhajir Arif Rahmani

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post ACT Bangun Hunian Nyaman Terpadu untuk Pengungsi di Palu
Next post Festival Untuk Perubahan